JAKARTA (CAKAPLAH) - Presiden Joko Widodo berdialog dengan 20 ulama di Istana Merdeka hari ini. Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam ini merupakan bentuk Jokowi menginginkan masukan dan bentuk terima kasih kepada para ulama karena telah membantu menjaga perdamaian masyarakat.
Pimpinan Pondok Pesantren Darurohman, Jakarta. KH Syukron Makmun menuturkan, para ulama menginginkan suatu kesepakatan antarumat beragama bersama Presiden sebagai pegangan yang riil.
"Kami berharap Pak Presiden membuat pertemuan antartokoh umat agama untuk mengatakan sepakat, jangan hanya rukun, rukun, rukun, tapi tidak ada pegangannya," kata Syukron di Kantor Presiden, Selasa (4/4).
Ia menggambarkan, kesepakatan itu berisikan beberapa pasal seperti pemahaman semua agama yang benar menurut pemeluknya masing-masing. Syukron menyatakan hal itu akan mengurangi pemaksaan suatu agama terhadap orang yang sudah menganut agama tertentu.
"Mari kita jangan merasa tersinggung terhadap ajaran agama lain selama ajaran itu tertulis dalam kitab sucinya masing-masing, kita hargai," tuturnya.
Di pasal lain, Syukron berharap adanya kesepakatan mengenai toleransi supaya dapat saling menjaga perasaan antarumat beragama. Ia mencontohkan pembangunan rumah ibadah di suatu lingkungan yang beragam.
"Saya katakan ke presiden kalau ada umat Islam jumlahnya cuma dihitung dengan jari di tengah-tengah ribuan orang Kristen, tolong jangan mendirikan masjid besar, ini menyinggung perasaan mereka," ucapnya.
Ia meyakini masukan-masukan ini dimengerti dan dipahami Jokowi. Menurutnya, tindak lanjut masukan akan dikerjakan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang turut mendampingi.
"Kami ulama tidak akan berbohong menyampaikan apa adanya. Alhamdullilah Pak Jokowi menerima, dia ketik sendiri di file sendiri supaya tidak lupa," kata Syukron.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | CNN Indonesia |
Kategori | : | Nasional |