ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Daerah Operasional Manggala Agni Pekanbaru, Edwin Putra mengatakan saat ini personel yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau sangat banyak, namun belum didukung dengan peralatan yang memadai.
"Personel kita untuk pemadaman karhutla cukup banyak, hanya saja peralatan kita minim. Sehingga semua terfokus pada satuan saja," kata Edwin saat evaluasi Satgas Karhutla Riau, di Posko Karhutla Riau Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Selasa (10/9/2019).
Karena itu, pihaknya minta penambahan peralatan skala kecil minimal pompa portebel ringan. Sehingga semua satuan yang tergabung Tim Satgas Karhutla dibekali peralatan, terutama TNI/Polri yang ada di seluruh wilayah Riau.
"Kalau semua satuan satgas dibekali peralatan, jadi tidak perlu menunggu satuan lain datang yang punya alat baru bisa bekerja padamkan api," ujarnya.
"Kalau menunggu tim lain seperti Manggala Agni misalnya, perlu waktu satu setengah jam menunggu kami untuk melakukan pemadaman di Rimbo Panjang. Kalau semua satuan ada peralatan, maka kita akan mudah lakukan pemadaman dari pagi sampai sore," sambungnya.
Menurutnya hal tersebut sangat urgen, sebab perlengkapan itu sangat menentukan keberhasilan operasi pemadaman setiap harinya.
Selain itu, Edwin mengharapkan untuk didirikan posko di lokasi-lokasi yang terjadi di daerah yang kebakarannya sangat besar.
"Posko itu bisa dijadikan untuk pengaduan masyarakat, dan tempat istirahat untuk tim satgas. Ini sangat penting, agar personel fokus pemadamkan api," tukasnya.
Menanggapi itu, Staf Ahli BNPB Abdul Muis menyatakan pihaknya sudah menerima keluhan tim Satgas Karhutla Riau terkait minimnya peralatan pemadaman.
"Sudah kita catat semua kebutuhan yang diperlukan satgas. Nanti akan kita sampaikan ke pimpinan dalam rangka tindak lanjut keluhan Satgas Karhutla Riau," singkatnya.
Penulis | : | Amin/Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |