Jakarta (CAKAPLAH) - Komisi VII DPR RI kembali melakukan Rapat dengan Dirut PT Pertamina di ruang komisis VII, Rabu (29/1/2020). Politisi PKB H. Abdul Wahid turut mempertanyakan perkembangan alih kelola Blok Rokan kepada Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati.
"Saya juga mau minta penjelasan terkait perkembangan dan kendala alih kelola Blok Rokan, pertama terkait soal isu keberlangsungan operasi bisnisnya, bagaimana dengan SDM-nya, teknologi dan keuangannya. Yang kedua soal mempertahankan produksi liftingnya, karena selama ini Chevron hanya melakukan mantenenance agar tetap dapat mempertahankan lifting hingga 190 ribu pada tahun 2019 kemarin, bahkan tahun 2020 diperkirakan akan turun drastis di angka 161.000 barel per hari," tanya Politis asal Riau ini.
lebih lanjut Abdul Wahid juga mempertanyakan proses pemulihan lingkungan dan adanya isu miring terkait proses alih kelola kelola Blok Rokan dari Chevron kepada Pertamina Hulu Rokan (PHR).
"Saya juga menangkap adanya isu-isu miring yang berkembang berkenaan alih kelola dari Chevron kepada PHR, selain itu bagaimana juga proses pemulihan lingkungannya," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan dari anggota Komisi VII tersebut, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjawabnya dengan lugas, bahwa proses alih kelola Blok Rokan sudah dalam proses perundingan dan meyakinkan berjalan dengan baik.
"Alih kelola Blok Rokan sedang dalam proses perundangan dan berjalan dengan baik, kita akan mengkaji dari semua sisi agar alih kelola tidak ada masalah yang ditimbulkan" jawab Nicke.
Lebih lanjut Nicke Widyawati juga bersedia dan bersepakat dengan Komisi VII melakukan RDP dan RDPU bersamaan dengan Menteri ESDM, SKK Migas, PT. Chevron dan Pemerintah Provinsi Riau membicarakan alih kelola dan Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rokan.