PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan Juni 2020, Riau mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,87.
IHK merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan.
"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,06 persen, Kota Dumai sebesar 0,11 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,13 persen," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Senin (5/7/2020).
Ia menjelaskan inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga pada enam kelompok
pengeluaran, yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,26 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,33 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,05 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen.
"Komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Juni 2020, antara lain daging ayam ras, ayam hidup, nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, telur ayam ras, tomat, ayam goreng, petai, udang basah, kerang, ketimun dan cumi-cumi," Cakapnya.
Sementara itu, tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,30 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,05 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,01 persen.
"Adapun komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain: bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging sapi, tarif kendaraan travel, gula pasir dan jeruk," ungkapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertiggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 1,13 persen, diikuti oleh Kota Jambi sebesar 0,35 persen dan Kota Lubuklinggau sebesar 0,31 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,03 persen.
"Di Indonesia, dari 90 kota yang menghitung IHK, 76 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 1,33 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,01 persen," tukasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |