PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta kabupaten/kota se-Riau untuk konsisten mengirimkan sampel pemeriksaan swab. Pasalnya target sampel yang dikirim untuk uji Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad Riau selalu tidak mencapai kuota ditetapkan.
Direktur Utama Rumah Sakit Daerah (RSUD) Arifin Achmad Riau, dr Nuzelly Husnedi kepada CAKAPLAH.com, Rabu (13/8/2020) mengatakan, saat ini kapasitas pemeriksaan swab di labor mencapai 1.000 sampel perhari.
Dari kapasitas itu pihaknya membagi dua kategori. Untuk followup pasien Covid-19 dan hasil traking 40 persen dan 60 persen untuk survelen.
"Ada tidak ada harus dikirim sampel. Sehingga pemeriksaan hasil swab di labor terstruktur," cetusnya.
Kondisi ini terjadi karena selama ini kabupaten/kota di Riau tidak konsisten dalam mengirimkan jumlah sampel yang akan dilakukan PCR, sesuai kreteria umur dan jenis pekerjaan.
"Kita harap kabupaten/kota mengirim sampel sesuai kuota yang kita berikan setiap harinya," harapnya.
Karenanya, dalam dua minggu ini pihaknya akan melihat tren pengiriman sampel swab oleh kabupaten/kota. Karena selama ini hanya Pekanbaru saja banyak mengirim sampel.
"Itupun sampel yang dikirim dari Pekanbaru banyak pegawai. Bagaimana dengan masyarakat. Kita harap daerah mengirim sampel sesuai proporsinya," cakapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir menyatakan kendala kabupaten/kota belum sesuai target pengiriman sampel swab karena kekurangan alat habis pakai swab.
"Mereka beralasan masih dalam pengadaan. Kemudian cara kerjanya ada kasus baru bergerak melakukan swab. Padahal swab massal ini tidak harus menunggu kasus dulu baru dilakukan," singkatnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |