PEKANBARU (CAKAPLAH) - Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamatan Organisasi (HMl MPO) Cabang Pekanbaru, menyampaikan 12 tuntutan kepada Presiden Joko Widodo selama lebih kurang 7 tahun memimpin Indonesia, dalam aksi yang digelar di DPRD Riau, Rabu (3/11/2021).
Tuntutan tersebut antara lain, meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Kemudian, meningkatnya tingkat kemiskinan. Buruknya kondisi ekonomi bangsa. Minimnya lapangan kerja dan meningkatnya inflasi Indonesia.
Selain itu, mahasiswa juga menyorot lemahnya nilai tukar rupiah hingga neningkatnya angka putus sekolah di tanah air, serta fasilitas pendidikan yang tidak merata. Mereka juga menyorot permasalahan HAM, pelemahan KPK, tingginya kasus korupsi dan yang terakhir kasus lahan yang tidak terselesaikan dengan baik.
Setelah beberapa lama menggelar aksi, massa akhirnya ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Hardianto, untuk mendengarkan tuntutan yang dibawa oleh massa aksi. Namun sempat terjadi penolakan dari para pengunjukrasa yang memaksa untuk masuk ke dalam gedung.
"Saya paham yang adinda-adinda rasakan namun jika ingin masuk ke dalam, kalian harus membuat surat resmi kebagian umum," kata Hardianto.
Selanjutnya, masa aksi yang sudah merasa tidak dihargai kedatangannya tidak menghiraukan ucapan Wakil ketua DPRD Provinsi Riau, mereka tetap berorasi dan meminta untuk masuk ke dalam.
"Gedung itu rumah rakyat pak, kami berhak masuk, kami juga ingin salat, kenapa dilarang, kawal saja kami," kata Korlap, Teguh.
Pantauan CAKAPLAH.COM, massa aksi yang dilarang masuk akhirnya melaksanakan salat di pinggir jalan dengan berjamaah, arus lalu lintas sedikit terganggu karena banyaknya masyarakat yang berhenti untuk melihat demonstrasi tersebut.
Setelah melaksanakan salat Ashar berjamaah demonstrasi melanjutkan aksi mereka dengan tetap memaksa untuk masuk.
Pantauan di lapangan, pihak keamanan yang merasa keadaan sudah tidak kondusif meminta para demonstran untuk bubar namun terjadi dorongan - dorongan yang tidak bisa dihindarkan, dan terjadi kericuhan.
Informasi yang diterima, beberapa dari massa aksi menjadi korban, dimana diantaranya mengalami robekan di baju. Saat ini, aksi massa aksi sudah membubarkan diri.
Sebelumnya, diberitakan Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamatan Organisasi (HMl MPO) Cabang Pekanbaru menggelar aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Rabu (3/11/2021).
Para demonstran yang berjumlah lebih kurang 50 orang datang dengan berjalan kaki dari Taman Budaya Provinsi Riau hingga ke depan kantor DPRD Provinsi Riau.
Pantauan CAKAPLAH.com, aksi demonstrasi ini dilakukan untuk memberikan notifikasi kepada Presiden Jokowi yang sudah tujuh tahun memimpin yang dinilai mengalami kemandulan.
Para mahasiswa terlihat membawa spanduk yang bertuliskan "rakyat sudah muak, pemerintah suka ngebacot".