PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamatan Organisasi (HMI MPO) Cabang Pekanbaru di Gedung DPRD Riau, Rabu (3/11/2021) yang bertemakan 7 tahun kepemimpinan Jokowi, yang awalnya berlangsung damai berakhir dengan kericuhan.
Jendral Lapangan aksi, Jiwanda mengatakan, dari aksi tersebut pihaknya merasa kecewa dengan tindakan aparat yang dinilainya semena-mena kepada para demonstran.
"Kami mengecam aksi represif yang dilakukan oleh aparat kepada HMI MPO Cabang Pekanbaru, karena seharusnya aparat menjaga dan mengawal keamanan dan ketertiban bersama pada aksi ini, namun yang terjadi aparat malah melakukan tindakan kekerasan," kata Jiwanda.
"Tiga kader kami yaitu Teguh Fahmi Purba, Atis dan Fanny saat ini mereka sedang dirawat di RS Syafira, mereka ditarik dan diseret sehingga terdapat luka di tubuh mereka," katanya.
Dalam aksi ini para demonstran menyampaikan rapor merah Joko Widodo yang 7 tahun memimpin negeri ini kepada Ketua DPRD Provinsi Riau, agar dapat menyampaikannya ke pemerintah pusat.
Namun pihaknya mengatakan, karena penyambutan yang tidak baik membuat aksi berlangsung tidak kondusif dan aparat melakukan kekerasan.
"Saudara Teguh belum sadarkan diri, dan pihak dokter akan melakukan rongent di bagian pinggangnya," terangnya lagi.
Sebelumnya, terjadi dorongan - dorongan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian hingga ke tengah jalan, mahasiswa dipaksa untuk bubar namun masa aksi masih ingin melanjutkan aksinya.
Penulis | : | Mega Yustari/Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |