PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi unjuk rasa yang terjadi di depan kantor DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (31/3/2022) sempat berlangsung ricuh. Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) sempat bentrok dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Ratusan mahasiswa tersebut meminta masuk ke dalam kantor DPRD Riau untuk menyampaikan aspirasinya, namun dicegat oleh aparat kepolisian di depan pintu gerbang.
Pihak perwakilan dari DPRD Riau turun k elapangan untuk menerima aspirasi, namun mahasiswa UIR tidak ingin aspirasi mereka disampaikan di luar gerbang, mereka ingin menyampaikan aspirasinya di dalam kantor DPRD Riau.
Saat hendak memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Riau, ratusan mahasiswa UIR yang ikut aksi dicegat oleh polisi, dan aksi saling dorong tidak terhindarkan.
Tidak selesai sampai disitu, ratusan mahasiswa UIR tetap bersikeras menunggu di depan kantor DPRD Riau agar diperbolehkan untuk masuk. Namun, hasil yang sama tetap didapati oleh mereka, dikarenakan terus-terusan dicegat oleh petugas keamanan.
Setelah beberapa lama hingga pukul 17.00 WIB, perwakilan DPRD Riau kembali turun ke lapangan untuk menerima aspirasi mereka, dan alhasil mahasiswa UIR tersebut menerima dan menyampaikan aspirasinya di luar kantor DPRD Riau dan membubarkan diri.
Mereka mensoroti permasalahan-permasalahan yang tidak bisa diselesaikan oleh Gubri dan Wagubri selama 3 tahun menjabat salah satunya terkait minyak goreng yang masih langka atau sulit dicari oleh masyarakat.
"Mereka bekerja tapi tidak pernah memperdulikan keadilan masyarakat. Petinggi-petinggi kita tidak benar-benar menjalankan perintahnya untuk rakyat," kata salah satu peserta aksi.
Tidak hanya itu, pendidikan di Riau juga disoroti oleh mahasiswa UIR dikarenakan tidak sejahteranya para guru honorer yang mengajar.
"Kita mewakili rakyat untuk meminta keadilan, kita juga menuntut keadilan kepada para petinggi yang ada didalam sana, dan permasalahan-permasalah di Riau yang belum bisa diselesaikan," ucapnya.
Beberapa mahasiswa juga memegang spanduk yang bertulisan "Gubernur Gagal, DPRD Diam, Dasar Pengecut!!".
"Riau error, Riau butuh kita, evaluasi kinerja Gubri dan Wagubri. Visi misi gagal total seperti ekonomi, lingkungan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, agama?"
"Rakyat menjerit, pemerintah tutup mata dan tutup telinga. Kami datang kesini masuk kerumah kami untuk menyuarakan hak-hak rakyat," pungkasnya.