PEKANBARU (CAKAPLAH) - Beberapa waktu lalu jagat maya dihebohkan dengan kabar adanya praktik dugaan nepotisme dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) bernama Nabila. Isu ini menyeret nama mantan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus.
Dalam postingan akun Twitter @pn7I7h, memperlihatkan surat rekomendasi mantan Walikota Pekanbaru Firdaus untuk Universitas Riau agar mempertimbangkan salah seorang calon mahasiswa agar diterima sebagai mahasiswa di Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun akademik 2022. Surat rekomendasi itu bernomor 826.1/BKPSDM-PKA/236/2022.
Diduga calon mahasiswa tersebut adalah anak dari salah satu pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Menanggapi hal tersebut, Yuli Usman, ayah dari Nabila menceritakan proses seleksi yang diikuti oleh putrinya.
"Putri saya mengikuti prosedur seleksi sebanyak tiga kali yakni Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Penelurusan Bibit Unggul Daerah (PBUD) dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat," ujar Yuli Usman, Ahad (24/7/2022).
Namun pada seleksi SBMPTN Nabila tidak lulus, demikian juga dengan seleksi PBUD yang pengumumannya pada 18 Juli lalu. Nabila juga mengalami kegagalan.
"Namun pada tes yang ketiga yaitu jalur SMMPTN Barat atau jalur mandiri, anak saya lulus," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Bayu Latif, teman dari Nabila. Menurutnya, ia tahu persis Nabila berjuang sendiri untuk masuk di Fakultas Kedokteran seperti mengikuti sejumlah bimbingan belajar serta mengikuti seluruh tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh pihak terkait.
"Nabila ini termasuk siswa berprestasi, masuk sekolah favorit, dan masuk kelas unggulan. Jadi ngapain dia capek-capek ikut bimbel, berjuang ujian, kalau tahu pasti bisa masuk karena surat rekomendasi seperti kata banyak netizen," ujar Bayu.
Menurut Bayu, surat rekomendasi itu keluar pada Januari 2022. Sementara Nabila lulus jalur mandiri (SMMPTN Barat) yang keluar pada bulan Juli 2022. Hasil tersebut, lanjutnya, bisa dipertanggungjawabkan oleh lembaga terkait.
"Justru harusnya kita mengapresiasi dunia pendidikan kita yang ketat. Terbukti surat rekom itu tidak bisa meluluskan Nabila. Malah ia lulus dengan usaha sendiri," ungkapnya.
Sebelumnya, Kasubbag Humas Universitas Riau, Rion Imron mengatakan surat rekomendasi yang sedang viral di media sosial tersebut tidak ada kaitannya dengan kelulusan mahasiswi bernama Nabila.
Ia mengatakan terkait kabar adanya anak pejabat lulus melalui surat rekomendasi diduga dari Walikota Pekanbaru tidak benar. Tidak ada kaitan antara surat rekomendasi dan proses seleksi.
"Tidak ada kaitan lulusnya anak yang dimaksud dengan adanya surat dari Walikota itu. Itu memang murni dari nilai ujian tulis (berbasis komputer) yang diikuti oleh peserta ujian," cakap Rion.
Rion memastikan surat rekomendasi yang beredar adalah surat biasa. Namun tidak ada pengaruhnya terhadap mekanisme di penerimaan mahasiswa baru Universitas Riau.
"Terkait dengan surat dari Walikota itu, itu merupakan surat rekomendasi biasa. Tidak ada pengaruh dengan mekanisme penerimaan mahasiswa di Universitas Riau," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan surat rekomendasi mantan Walikota Pekanbaru Firdaus untuk Universitas Riau agar mempertimbangkan salah seorang calon mahasiswa agar diterima sebagai mahasiswa di Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun akademik 2022. Surat rekomendasi itu bernomor 826.1/BKPSDM-PKA/236/2022.
Diduga calon mahasiswa tersebut adalah anak dari salah satu pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
Ada dua foto yang diunggah akun Twitter @pn7I7h. Yang pertama adalah foto unggahan rekomendasi dan satu lagi adalah bukti kelulusan calon mahasiswa yang namanya ada dalam surat rekomendasi tersebut.
Pantauan CAKAPLAH.COM dalam foto tersebut terlihat surat rekomendasi itu dikeluarkan oleh mantan Walikota Pekanbaru Firdaus pada tanggal 31 Januari 2022. Itu berarti saat itu Firdaus masih menjabat sebagai walikota. Terlihat juga tanda tangan basah Firdaus dan juga cap Walikota Pekanbaru.
"Untuk mengikuti seleksi masuk S1 di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Riau. Besar harapan kami yang bersangkutan dapat dipertimbangkan untuk dapat diterima pada program Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Riau Tahun Akademik 2022. Setelah selesai pendidikan yang bersangkutan bersedia mengabdi di Kota Pekanbaru," begitu isi surat rekomendasi yang diberikan oleh mantan Walikota Pekanbaru kepada salah satu siswa MAN 2 Model Pekanbaru tersebut.
Tak hanya itu saja, dalam unggahan akun @pn7I7h juga ditampilkan orang tua calon mahasiswa tersebut yang saat ini sedang bertugas sebagai salah satu pejabat di Pemko Pekanbaru.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Kota Pekanbaru |