PEKANBARU (CAKAPLAH) - Akhir -akhir ini perhatian masyarakat Riau tertuju kepada Gubernur Syamsuar dan wakilnya Edy Natar Nasution yang terlibat persiteruan gegara pengurangan dana CSR yang dibagikan untuk safari Ramadan ke sejumlah kabupaten kota.
Setelah lama bersitegang Sabtu (15/4/2024) keduanya terlihat duduk bersama di tengah para tokoh dan ulama di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Keduanya terlihat mengenakan pakaian yang sama, atasan putih dipadu dengan celana hitam.
Terlihat di antara keduanya tokoh LAMR Datuk Seri Raja Marjonan, Datuk Seri Taufil Ikram Jamil, Ketua MUI Riau Ilyas Husti, dan Mantan Gubernur Wan Abubakar.
Dalam buka bersama itu, LAM Riau mengambil tema 'tebar kebahagiaan dengan silaturahmi untuk meriah berkah ramadan'.
Ketua Umum MKA LAM Riau, Datuk HR Marjohan Yusuf mengajak seluruh masyarakat untuk membersihkan hati dan meluruskan niat pada bulan suci Ramadan. Apalagi, bulan penuh berkah ini hanya tinggal beberapa hari lagi.
"Mari kita sama-sama bersihkan hati dan luruskan niat pada bulan suci Ramadan ini," kata Datuk Marjohan.
Pada bulan Ramadan, kata Datuk Marjohan, manusia hanya mengharapkan ridha Allah SWT dari apa yang dikerjakan selama bulan Ramadhan.
"Karena kita hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT, dan bulan puasa hanya tinggal beberapa hari lagi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, merasa ada ketidakadilan dan kecewa atas kebijakan Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution menghentikan kegiatan Safari Ramadan ke daerah-daerah di Riau.
Batalnya Safari Ramadan Wagubri ini tentu membuat masyarakat kecewa, terlebih, jadwal Safari Ramadan Wagubri telah jauh-jauh hari sebelumnya tersebar.
Wagubri Edy Natar Nasution membenarkan perihal batalnya agenda Safari Ramadan ke masjid-masjid di kabupaten/kota se-Riau tersebut.
"Iya, saya tidak melaksanakan Safari Ramadan ke masjid kabupaten kota yang sudah dijadwalkan. Ini karena ada sedikit masalah pada bantuan yang akan disalurkan untuk masjid, sebab adanya pemotongan anggaran yang diperintahkan oleh Gubri untuk tim Safari Ramadan saya," kata Wagubri.
Wagubri mengatakan, bantuan untuk masjid yang dipotong Gubernur Riau jumlahnya mencapai 50 persen. Yang awalnya untuk tim Wagubri sebanyak Rp50 juta per masjid, dipangkas hanya menjadi Rp25 juta. Sementara untuk tim Gubri tetap Rp50 juta.
"Untuk itu, saya membatalkan dan menghentikan Safari Ramadan ini karena akan mengecewakan masyarakat, dan saya juga tidak mau berbohong kepada masyarakat," tegas Wagubri.
Perlakukan ini, tegas Wagubri, juga merupakan bentuk ketidakadilan yang harus dihentikan. Tambah lagi safari tersebut kegiatan di bulan suci Ramadan dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
"Pemotongan anggaran ini dilakukan setelah kunjungan ke 4 ke Kabupaten Siak, Rokan Hilir, Kampar dan Kota Dumai. Setelah jadwal seterusnya ada perintah dari beliau (Gubernur) untuk tim Wagubri dikurangi menjadi Rp25 juta," terangnya.
"Anggaran itu kan bukan bantuan pribadi, melainkan bantuan dari BRK Syariah berupa CSR. Tahun lalu semua juga berlaku sama, baik tim Gubernur maupun tim Wagubri sama-sama menyalurkan bantuan Rp50 juta per masjid, sekarang kok dibeda-bedakan dan beliau yang memerintahkan langsung," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubernur), Syamsuar enggan menanggapi soal pemotongan bantuan masjid untuk tim Safari Ramadhan Wagubri, Edy Natar Nasution. Menurut Gubri, hal tersebut tidak perlu diluruskan dengan alasan semua orang sudah mengetahui. Hanya saja ia tidak menjelaskan maksud orang sudah tahu itu.
"Itu (pernyataan Wagubri soal pemotongan bantuan masjid) usah lagi diluruskan. Tak perlu kita luruskan, dan semua orang sudah tahu," kata Gubri kepada CAKAPLAH.com saat Safari Ramadhan di Masjid Nurul Jannah, Rumbai, Pekanbaru, Ahad (9/4/2023).
Penulis | : | Amin/Satria |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Riau |