PEKANBARU (CAKAPLAH) - PT Agro Subur Anugerah menggelar kegiatan seminar inovasi pemupukan berbasis organik-hayati untuk meningkatkan produktivitas dan masa produktif kelapa sawit, Sabtu (3/6/2023).
Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Pekanbaru ini dihadiri oleh pekebun dari berbagai wilayah di Riau seperti dari Kampar, Rokan Hilir, Inhu dan lain sebagainya.
Tenaga Ahli Staf Kepresiden RI Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara saat membuka kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas kegiatan seminar yang digelar oleh PT Agro Subur Anugerah.
"Kita harapkan seminar ini akan melahirkan satu pemahaman yang sama bagaimana meningkatkan produksi tanaman buah sawit, sehingga dengan meningkatkan produksi sawit maka akan mensejahterakan kita semua," ujar Erro Kusnara, Sabtu (3/6/2023).
Ia mengatakan presiden jokowi dalam rapat terbatas di istana negara pada bulan April lalu menyampaikan kepentingan-kepentingan untuk segera melakukan upaya dalam kaitannya mengurangi ketergantungan dalam masalah pupuk kimia.
"Jadi sudah diintruksikan presiden bahwa untuk pupuk kimia yang sekarang ini ada kita rasakan cukup berat karena harganya tinggi. Memang sebagian besar bahan yang dibuat untuk pupuk dari luar negeri harganya cukup tinggi, ditambah lagi dengan adanya perang ukraina dan rusia itu sangat berpengaruh besar terhadap bagaimana mendatangkan bahan pupuk kimia itu. Sehingga presiden mengintruksikan untuk beralih ke pupuk organik," ujar Erro.
Selain itu presiden juga menekankan untuk melakukan revisi peraturan menteri pertanian nomor 10 dimana dalam kepentingan itu harus segera dimasukkan pupuk organik dalam kaitannya dengan pupuk subsidi. Ini sudah menjadi intruksi presiden untuk mengubah peraturan menteri pertanian nomor 10 tersebut.
"Sehingga itu nanti diharapkan untuk melibatkan para produsen pupuk organik di masyarakat dalam bentuk usaha mikro kecil dan menengah. Dan saya melihat PT Agro Subur Anugerah sudah mendahului untuk itu. Sejak tahun 2017 PT Agro Subur Sejahtera sudah mulai menyiapkan pupuk organik dan alhamdulillah sekarang sudah berjalan," Cakapnya.
Disampaikan Erro Kusnara saat ini petani sawit memang merasakan betapa sulitnya dimana harga pupuk cukup tinggi kemudian harga tandan buah segar jatuh. Ini sangat menyedihkan. Untuk itulah petani sawit diminta untuk beralih ke pupuk organik.
"Harapannya nanti dengan adanya beralih dari pupuk non organik ke organik, diharapkan kita dapat meningkatkan produktivitas dari buah sawit itu sendiri. Sehingga bisa menutup Harga Pokok Produksi (HPP) yang kita keluarkan. Kalau tidak dengan meningkatkan produksi, berat kita rasanya untuk menyeimbangka antara kebutuhan operasional tentang sawit untuk bisa menjadi hasil yang bisa mensejahterakan kita semua," ungkapnya.
"Untuk itu jalan yang harus kita ambil adalah dengan kita berinovasi untuk membuat bahan yang ada di sekitar kita menjadi pupuk yang bisa menggantikan fungsi dari pupuk non organik tersebut," sebutnya.
Ini adalah hal yang harus disadari dan tak hanya terbatas pada PT Argo Subur Anugerah saja, tapi semua yang hadir disini untuk berlomba lomba menciptakan inovasi untuk bagaimana bisa menekan HPP sawit dan meningkatkan produktivitas dari sawit dengan pemeliharaan yang baik dan intensi
"Besar harapan kami semua untuk bisa melanjutkan upaya dan karya inovasi untuk menciptakan pupuk organik yang bisa menggantikan peran dari pupuk non organik yang dalam kenyataannya juga pupuk an organik itu lama-lama bisa merusak kesuburan tanah itu sendiri. dengan pupuk organik tentu akan menyburkan tanah kita dan hara akan terjaga dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Harison Ginting PT. Agro Subur Anugerah (ASA) mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengedukasi petani/pekebun sawit agar lebih mengenal pupuk organik dan agar petani/pekebun memiliki alternatif lain dalam pemupukan.
"Dimana dalam seminar ini PT. Agro Subur Anugerah mengundang guru besar micro biologi Tanah dari Universitas Padjajaran Agar petani lebih termotivasi untuk menggunakan Pupuk Organik," ungkapnya.
Ia mengatakan PT ASA ingin mengedukasi pekebun kecil menengah untuk meningkatkan produktifitas dan memperpanjang masa produktif kebun kelapa sawit dengan menggunakan pupuk Organik-Hayati, sehingga capaian panen para pekebun dapat diraih yang akhirnya mensejahterakan petani dan pekebun.
"PT.ASA dgn produknya Ultra Agrotan telah lulus uji efektifitas dan analis, serta terbukti mampu mencapai standar panen per hektar pertahun 24 ton. PT ASA juga mengucapkan banyak terimakasih kepada peserta seminar, yang dihadiri dari para pemilik kebun, Koperasi, asosiasi dan Perusahaan, semoga kedepan Sawit Riau bertumbuh dengan Kualitas panen yg terbaik, bersama Ultra Agrotan," jelasnya.
Selain itu, adapun tujuan diadakannya seminar ini untuk membuka wacana petani untuk mencapai produktivitas yang tinggi, disusul dengan Harga TBS yang baik.
"Bukan jika produktivitas sawit kita rendah maka pasti kita meminta harga TBS setinggi langit," ungkapnya.
Pada seminar ini PT. ASA juga mengundang pihak perbankan, dimana kondisi sekarang tanpa melibatkan Bank pekebun akan sulit membeli pupuk untuk tanaman mereka.
"Bank Sumut banyak memilik program bunga rendah untuk membantu petani, makanya kita undang mereka," pungkasnya.