
![]() |
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Keberadaan 'Pak Ogah' di perempatan jalan maupun u-turn di Kota Pekanbaru seakan tak ada habisnya.
Hingga saat ini keberadaan orang-orang pengatur jalan ilegal di persimpangan ini masih marak di Kota Bertuah.
Keberadaan Pak Ogah ini pun banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Apalagi, Pak Ogah ini dinilai sebagai salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
Pantauan CAKAPLAH.com, Rabu (2/8/2023) sore di Jalan Tuanku Tambusai, memang masih ada Pak Ogah yang melancarkan aksinya. Bukannya membantu, keberadaan Pak Ogah ini terlihat justru membuat macet, terjadi penumpukan kendaraan di u-turn dia berdiri.
Hal ini karena Pak Ogah tersebut mendahulukan kendaraan yang pengemudinya mau memberikan uang kepadanya.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan jika pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan. Bahkan tindakan tersebut sudah mengarah ke represif.
"Kita sudah melakukan berbagai tindakan dan sudah ke arah represif malahan. Dan tidak putus-putus kita terus melakukannya," ujar Yuliarso, Rabu (2/8/2023).
Ia mengatakan ada beberapa OPD yang terlibat untuk berbagai penindakan ini, mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan dan juga Dinas Sosial. Ketiganya telah telah melakukan penindakan, namun sepertinya penindakan ini ternyata tak berikan efek jera.
"Pak Ogah ini sudah pernah kita kembalikan ke daerah asal, kemudian pernah diberikan pembinaan dan karantina, paling cepat itu seminggu. Tapi kemudian mereka kembali lagi, dengan alasan ekonomi," ucapnya.
Dikatakan Yuliarso, Pak Ogah ini kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan penertiban.
"Sama kayak kucing dan tikus. Kita hadir dia pergi, kita pergi dia hadir, itu dia fenomena yang terjadi selama ini. Namun meski demikian kita tetap rutin melakukan pengusiran dan pembinaan kepada mereka. Secara rutin anggota saya keliling, sore tadi juga," ungkapnya.
Lebih lanjut Yuliarso menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak memberikan apapun kepada Pak Ogah, walaupun hanya Rp1.
"Semua tindakan sudah kami lakukan, tinggal masyarakat lah lagi untuk tak memberikan apapun kepada Pak Ogah. Jangan berikan apapun, walau hanya satu rupiah. Jangan diberikan, karena itu menyebabkan mereka akan bertahan di sana," sebutnya.
Untuk itu Yuliarso mengajak masyarakat pengguna lalu lintas untuk sama-sama kompak untuk tak memberikan apapun.
"Sesungguhnya mereka bukan bagian dari pengatur lalu lintas, tapi lebih cenderung kepada Gepeng, bisa dikategorikan cenderung ke sana. Makanya kita harus kompak," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |











































01
02
03
04
05


