PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) singgah di Pekanbaru untuk menyelenggarakan "Kelas Manajemen Keuangan Usaha bagi Pelaku Ekonomi Kreatif" di Hotel Grand Jatra, Jumat (6/10/2017). Ada 154 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang mengikuti acara ini.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Profesor Universitas Riau, zulfadhil, perwakilan perbankan yaitu Area Head Bank Mandiri, Kumia Utama Hasibuan serta pelaku bisnis Agus Pramono selaku owner Ayam Bakar Mas Mono.

Direktur Akses Perbankan Bekraft Restog K Kusuma kepada wartawan di sela-sela acara mengatakan acara ini dilakukan sebagai upaya pemerintah memberikan pemahaman pentingnya laporan keuangan yang bankable dan akses pembiayaan perbankan untuk pengembangan usaha.

"Pada pelatihan ini pelaku ekraf juga melakukan praktek langsung supaya mereka bisa menerapkan laporan keuangan yang bankable. Sehingga, mereka mempunyai track record keuangan yang bisa digunakan da|am menentukan arah bisnis mereka maupun mengakses pembiayaan perbankan untuk ekspansi usaha," ujarnya.

Dikatakannya, 154 pelaku ekraf yang hadir ini telah memenuhi kriteria, antara lain bisnis sudah berjalan selama satu tahun, memiliki brand, serta memiliki keinginan untuk ekspansi usaha.

"Karena kami berharap yang datang ke sini itu adalah yang tepat dan memang orang-orang yang layak kita beri materi ini dan memang diharapkan juga mereka akan lebih maju," ungkapnya.

Lanjutnya, setelah acara ini selesai diharapkan para pelaku ekraf ini mempunyai bisnis plan untuk pengembangan usaha. "Tapi tentunya pelaku ekraf harus menjaga stabilitas usahanya terlebih dahulu. Meski saat ini market di lapangan lagi kurang bagus, tapikan sebetulnya peluang itu masih banyak. Bisa dengan memanfaatkan sistem online yang saat ini semakin banyak dimanfaatkan oleh konsumen," harapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindah Kota pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Bekraft. Ia mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan membuka wawasan pelaku usaha kreatifyang ada di Pekanbaru.

"Bahwa memang sudah banyak terobosan-terobosan yang sudah dibuat, tapi kita mempunyai peluang untuk membuat terobosan baru yang inovatif dan itu semua menjadi nilai ekonomi yang bisa dikembangkan kedepan," ungkapnya.

Dikatakan Ingot, selama ini Bekraft sendiri sebenarnya belum tersosialisasikan dengan baik di tingkat Kota/Kabupaten. Meski di provinsi sendiri sudah ada pariwisata ekonomi kreatif namun nomenklatur ekonomi kreatifnya beklum ditonjolkan, padahal ini bisa menajdi isu yang penting dakam poengembangan ekonomi kedepan.

"Tapi dengan acara ini sudah ada pemahaman kepada pelaku usaha bahwa pemerintah sekarang sudah punya badan ekonomi kreatif yang juga ada deputi pembinaan produknya, deputi pembiayaanya dan segala macamnya," pungkasnya.