PEKANBARU (CAKAPLAH) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 'melepas' tradisi dengan tidak mengusung kader partai sendiri pada pemilihan gubernur Riau tahun depan.

Selama ini, setiap pilkada gubernur Riau, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut selalu mengusung kader sendiri, meskipun akhirnya juga kalah dalam perolehan suara.

Akan tetapi pada Pilkada serentak tahun 2018 mendatang, PDIP bakal mengusung dua tokoh Partai Golkar untuk berduet yakni Bupati Pelalawan HM Harris sebagai bakal calon gubernur Riau dengan Bupati Indragiri Hulu Yopi Arianto sebagai bakal calon wakil gubernur Riau.

Baca: Beredar Surat Rekomendasi PDIP Usung Duet Harris-Yopi Arianto

Langkah tidak biasa yang diambil PDIP pada pilkada Riau tersebut dimaklumi pengamat politik dari Universitas Islam Riau (UIR) Alsukri. Hal ini karena PDIP di Riau tidak memiliki kader yang layak 'dijual' untuk bertarung di Pilgubri 2018.

"PDIP ini memang partai pemenang Pemilu 2014 yang lalu, tapi di Pilkada Riau 2018 PDIP tidak memiliki tokoh layak jual untuk dimajukan. Sehingga mereka melirik tokoh lain yang dianggap layak untuk diusung dan berpeluang menang," katanya kepada CAKAPLAH.COM Rabu (18/10/2017).

Baca: HM Harris: Besok Surat Rekomendasi PDIP Kami Jemput ke DPP

Selanjutnya, ia menilai bahwa Harris sebagai politisi senior dan bupati dua periode memang merupakan calon layak jual. Sedangkan Yopi Arianto juga perlu diperhitungkan di kancah perpolitikan di Riau. Selain sebagai tokoh muda Yopi juga merupakanj tokoh Jawa di Riau.

"Jika benar surat rekomendasi yang beredar itu adalah asli, maka bisa jadi ini merupakan hasil dari evaluasi dari DPP PDIP bahwa saat ini partai itu tidak memiliki kader yang layak dimajukan. Sebab, selama ini setiap pilkada gubernur Riau kader mereka (PDIP) selalu kalah. Jadi saya rasa kalau PDIP mendukung Harris juga tepat karena kita tahu kalau Harris ini tokoh yang diperhitungkan untuk Pilgubri mendatang," cakapnya lagi.

Dikatakan Alsukri lagi, pada Pilkada Riau tahun 2018 PDIP akan bersikap hati-hati dan berupaya memenangkan pertarungan menjelang Pemilu 2019.

Sebagaimana diberitakan CAKAPLAH.COM, kabar direkomendasikannya Harris-Yopi Arianto oleh DPP PDIP beredar di media sosial sejak pagi tadi. Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani Sekjen PDIP Hasto dan Bambang DH ini, menginstruksikan PDIP Riau mendaftarkan pasangan ini sebagai pasangan Cagub dan Cawagub ke KPU Riau.

Ketua Bappilu PDIP Riau, Zukri Misran, kepada CAKAPLAH.COM membenarkan surat itu asli meskipun DPD PDIP RIau belum menerima surat resmi tersebut. "Dari surat sepertinya asli, kami belum bisa ekspos itu karena suratnya belum sampai ke DPD PDIP. Artinya secara administrasi kami belum menerima," ungkap Zukri.

Sementara Bupati Pelalawan HM Harris membenarkan adanya rekomendasi dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuknya bertarung di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 mendatang. Berpasangan dengan  Yopi Arianto, HM Harris bakal mencari dukungan tambahan dari partai lainnya untuk bisa bertarung di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Alhamdulillah. Kami diberikan kesempatan dan dukungan oleh PDIP maju di Pilgub Riau 2018. Kami akan berjuang untuk menang,"ungkapnya, Rabu (18/10/2017).

Diakui Harris, sampai saat ini dirinya belum menerima secara resmi rekomendasi dari DPP PDIP itu. Ia akan segera berkoordinasi dengan DPD PDIP Riau untuk menjemput rekomendasi partai binaan megawati soekarno putri tersebut.

"Insya Allah hari ini kita akan koordinasi dengan jajaran pengurus DPD PDIP. Besok Surat Rekomendasi PDIP Kami Jemput ke DPP," pungkasnya.

Disinggung mengenai kekurangan kursi sebagai syarat pendaftaran calon mengingat PDIP hanya memiliki sembilan kursi, Harris mengaku masih melakukan komunikasi dengan sejumlah partai lainnya.