DUMAI (CAKAPLAH) - Kepolisian Polres Dumai bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Dumai melakukan rekontruksi atas pembunuhan yang dilakukan tersangka Ridwan (19) RT 26, di rumah orang tua korban Erlina (37), Jalan Mataram, Kelurahan Kayu Kapur, Senin (26/03/2018) sekitar pukul 09.30 WIB.

Dalam rekontruksi itu, tersangka memperagakan sebanyak 28 adegan, mulai dari terjadinya cekcok di rumah hingga pelaku menghabisi nyawa korban di lokasi perkebunan sawit di Kelurahan Gurun Panjang, Dumai.

Dimana sebelumnya, warga yang sempat dihebohkan dengan adanya kerangka manusia yang ditemukan pada Jumat (23/2/2018) lalu, yang terkubur di areal kebun sawit warga di jalan Garuda Kelurahan Kampung Baru.

Kapolres Dumai AKBP Restika Pardamean Nainggolan melalui Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Awaludin Syam menjelaskan dalam kegiatan ini terdapat 28 adegan.

"Awalnya kita rencanakan ada 22 adegan, namun dikarenakan untuk lebih detail, kita menambahkan 6 adegan menjadi keselurhaan ada 28 adegan yang diperagakan tersangka," ujar AKP Awaludin Syam, Senin (26/03/2018)

Dijelaskan Awaludin, dalam peragaan ini pihaknya melakukan di dua TKP berbeda, satu di Jalan Mataram, Kelurahan Kayu Kapur, dan TKP penemuan mayat korban di Jalan Garuda Kelurahan Kampung Baru.

"Kita lakukan rekonstruksi di dua TKP, dimana hal itu sesuai dengan berkas, yakni lokasi awal pertengkaran hingga tersangka menghabisi korban di perkebunan warga," jelas Kasat Reskrim Polres Dumai.

Lanjut, AKP Tumara menambahkan, untuk lebih lanjut masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka dan telah diamankan di Polsek.

"Saat ini perkara tersebut masih kita tangani, untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya. Tersangka akan dijerat Pasal 338 dengan ancaman kurungan 18 tahun penjara," singkat Kapolsek Bukit Kapur.

Diberitakan sebelumnya dalam rekonstruksi terlihat adegan yang diduga korban masih dalam keadaan bernyawa sebelum tersangka menguburnya.

Dalam adegan itu terlihat jelas, kronologi mulai dari tersangka cekcok dengan korban hingga nekat menghabisi nyawa istrinya itu di lokasi kejadian

Ratusan warga yang menyaksikan rekonstruksi itu sempat hampir terpancing emosi, dimana saat tersangka memperagakan adegan dirinya membenturkan kepala korban ke pohon kelapa sawit hingga menyeret korban ke parit tempat lokasi tengkorak korban ditemukan.

Terlihat dalam adegan itu, sesudah korban berada di dalam parit tersangka yang melihat kaki korban bergerak, kembali memukul korban sebanyak 2 kali hingga korban tidak lagi bergerak.

Aksi keji tersangka tidak habis sampai disana, dengan menggunakan tanah sisa galian parit dirinya langsung mengubur korban yang diduga saat itu istrinya tersebut masih bernyawa. Warga kembali menyoraki pelaku saat dirinya menginjak- injak tubuh korban yang sudah tertutup tanah dan potongan kayu itu.

"Sudah hilang akal dia itu, kok tega dia perlakukan istrinya seperti itu, bukan manusia dia (Tersangka,Red) ni," ujar kesal Ida Senin, (26/03/2018) yang juga seorang wanita saat menyaksikan rekontruksi itu.

Ratusan warga memang sejak awal sudah memenuhi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan keji yang dilakukan Ridwan (19) terhadap istri sirinya itu. Pembunuhan tersebut dilakukan pelaku terhadap Erlina (37) Jumat 13 Januari 2018 lalu.

Warga yang menyaksikan adegan demi rekontruksi itu sempat menyoraki tersangka. "Hukum mati saja dia Pak Polisi, itu binatang bukan manusia lagi dia, tega membunuh dengan keji istrinya seperti itu," ujar salah seorang warga yang menyaksikan rekontruksi tersebut.

Sementara itu Sepupu korban Siti Rohana (55) sempat mengamuk usai tersangka dimasukkan ke dalam mobil oleh Polisi. Dirinya tidak terima Erlina dibunuh dengan cara keji seperti itu oleh tersangka.

"Kami tidak terima dengan aksi keji tersangaka, untang nyawa dibayar nyawa. Kami minta kepada Pihak Penegak Hukum untuk memberikan hukuman mati, mati mati pokoknya," tegas Siti usai adegan rekon dilakukan.