PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Sei Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, cukup memprihatinkan. Lantai ruang belajar sudah banyak yang berlubang dan menyebabkan debu.

Selain itu, plafon gedung juga sudah lapuk dan bocor. Tak ayal kondisi itu membuat para guru dan siswa tidak nyaman saat melakukan proses belajar mengajar. Pasalnya, gedung yang dibangun 9 tahun silam itu belum pernah mendapat sentuhan renovasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak.

Hal ini diakui Kepala SDN 07 Sei Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Hepnita SPd, kepada wartawan, Selasa (12/9/2017).

"Sangat prihatin kita lihat kondisi gedungnya. Sejak dibangun hingga saat ini belum direnovasi. Lantainya berlubang, banyak debu dan plafonnya lapuk. Takut juga kalau penyangganya roboh," kata Hepnita saat dikonfirmasi CAKAPLAH.COM.

Kondisi seperti ini sudah berlangsung sejak SDN 07 itu dipimpin kepala sekolah Syamsul. Bahkan di masa Syamsul sudah pernah diusulkan ke Dinas Pendidikan Siak untuk direnovasi, namun hingga saat ini belum terealisasi‎.

"Sempat juga dicek orang Dinas Pendidikan beberapa bulan lalu. Tapi sampai sekarang belum juga terealisasi. Kemarin juga orang Kecamatan Pusako sudah melihat langsung kondisi sekolah. Kita harap pemerintah Siak segera membenahi kondisi sekolah yang jauh dari kata layak," ‎pungkasnya.

Untuk diketahui gedung SDN 07 Sei Berbari ini merupakan aset peninggalan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Atap yang dibangun 9 tahun silam. Saat ini kondisi gedung sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan untuk proses belajar mengajar.

Kondisi ini justru bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Bupati Siak Syamsuar. Di balik buruknya bangunan sekolah yang menjadi tanggung jawab Pemkab Siak, sang bupati, yang juga merupakan bakal calon gubernur Riau itu, malahan membantu biaya keberangkatan sejumlah calon mahasiswa asal Kabupaten kampar ke sejumlah negara Timur Tengah dan Eropa.

Hal ini dibenarkan Ilham Afandi, salah satu calon mahasiswa Fernstudium Jerman. Ia mengakui bahwa orang nomor satu di Kabupaten Siak itu telah mentransfer sejumlah uang usai menyatakan kesediaannya membantu 42 mahasiswa dan calon mahasiswa asal Kampar, yang mengeluh tak dapat perhatian dari pemerintah daerah.

"Alhamdulillah sudah ditransfer uangnya sama Pak Syamsuar," ungkap Ilham kepada sejumlah wartawan beberapa waktu lalu.

Ilham mengatakan, dari 42 mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan di luar negeri sebagaimana yang ia sampaikan kepada media yang sama beberapa hari lalu, tidak semua tergolong ekonomi yang mampu. Sebagian pelajar dan mahasiswa ekonominya kurang mampu.

"Ada yang telah mulai kuliah tahun kemarin, ada yang baru dan mereka kembali atau akan berangkat melanjutkan studinya," terang Ilham.