PEKANBARU (CAKAPLAH) - Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, El Syabrina yang hadir langsung dalam mediasi antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan PT PLN, terkait polemik tunggakan tagihan rekening listrik Penerangan Jalan Umum (PJU), memilih tidak memberikan komentarnya kepada wartawan.

El Syabrina saat ditemui di Kantor Kejari Pekanbaru, Selasa (26/6/2018) siang mengelak memberikan tanggapannya saat ditanya berapa PJU yang meterisasi dan non meterisasi di Pekanbaru.

"Sementara saya no comment dulu untuk selisihnya itu. Nantilah hari Kamis," singkat El Syabrina.

Sebelumnya, niat Pemko Pekanbaru untuk melakukan pembayaran PJU selama tiga bulan selalu menemui penolakan dari PT PLN. Pemko Pekanbaru hanya mau membayarkan tagihan tunggakan PJU setiap bulannya di kisaran anggaran Rp7 Miliar, bukan Rp12 Miliar seperti yang diajukan PLN.

Baca: Mulai Malam Ini Lampu PJU Dinyalakan, Lalu Bagaimana Utang Pemko Pekanbaru kepada PLN?

Dampak dari persoalan ini, Kejari Pekanbaru melakukan mediasi antara PT PLN dengan Pemko Pekanbaru terkait dengan polemik tunggakan biaya listrik yang memicu pemutusan PJU yang berada di Jalan-jalan Protokol di Pekanbaru.

Dalam pertemuan ini langsung dihadiri Kajari Pekanbaru, Suripto Irianto, Manager Area Pekanbaru, Kemas Abdul Gafur dan Asisten II Setdako Pekanbaru, El Syabrina.

Mediasi ini merumuskan dua hal yang pertama dengan kembali menyalakan lampu jalan umum (PJU) tercatat mulai hari ini.

"Demi kenyamanan dan keamanan warga Kota Pekanbaru, kedua pihak bersedia menyalakan PJU seperti kondisi semula," ungkap Suripto.

Kedua, segala masalah terkait tagihan rekening listrik, akan dibahas kembali oleh kedua belah pihak pada Kamis (28/6/2018), dan dimediasi oleh Kajari Pekanbaru. Inilah yang belum terlihat titik terang penyelesaiannya karena disebabkan beberapa faktor.

Menurut Suripto, keputusan menyalakan kembali PJU adalah demi kenyamanan, keamanan dan kondusifitas masyarakat. "Kita berupaya menyesaikan masalah itu," imbuhnya.

Sedangkan soal tunggakan, Suripto mengaku akan melanjutkan pembahasan tersebut pada pertemuan kedua, Kamis pekan ini.

"Alasannya, karena ada kroscek data. Datanya kan banyak. Kalau dilanjutkan (Hari ini, red) bisa tidak selesai sampai besok pagi, kan kita mau buru-buru menyala," ungkapnya.

Ia menyebut, permasalahan antara PLN dan Pemko Pekanbaru dikarenakan masih adanya perhitungan (tagihan) yang belum disepakati oleh kedua pihak. "Ini yang kami coba mediasi," pungkasnya.