Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat hingga Oktober 2018 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 272 kasus. Jumlah ini meningkat dari pekan sebelumnya sebanyak 266 kasus.
Dari jumlah tersebut, Kecamatan Tenayan Raya masih menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan 46 kasus. Kemudian Kecamatan Tampan yang mencapai 43 kasus.
Plt Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy, saat dikonfirmasi mengenai terus bertambahnya jumlah kasus DBD mengatakan bahwa bertambahnya kasus DBD disebabkan karena prilaku masyarakat.
"DBD ini disebabkan oleh lingkungan. Selagi masyarakat tidak mendukung, itu pasti tetap ada kasus DBD," kata Zaini, Senin (15/10/2018).
Ia menjekaskan, pihaknya memiliki program untuk menekan penyebaran DBD. Bahkan, Diskes Pekanbaru melalui Puskesmas akan cepat sigap memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terjangkit kasus DBD.
"Jika ringan kita ada obat di Puskesmas, dan juga bisa kita rawat. Selain itu kita juga menyediakan bubuk abate, khusus untuk membunuh jentik nyamuk," cakapnya.
Ia melanjutkan, untuk pemberian bubuk abate masyarakat bisa mendapatkan secara gratis di Puskesmas. Kemudian Diskes juga melaksanakan fogging apabila memang ada masyarakat menderita DBD.
"Kita dari Diskes akan turun untuk memfogging rumah jika ada masyarakat yang terkena DBD. Langkah ini kami lakukan untuk pencegahan agar kasus DBD tidak terus bertambah," ungkapnya.
Berikut Jumlah Kasus DBD di Pekanbaru Minggu ke-40 Tahun 2018:
Sukajadi : 16 kasus
Senapelan : 15 kasus
Pekanbaru Kota : 10 kasus
Rumbai Pesisir : 16 kasus
Rumbai : 16 kasus
Limapuluh : 17 kasus
Sail : 3 kasus
Bukit Raya : 20 kasus
Marpoyan Damai : 31 kasus
Tenayan Raya : 46 kasus
Tampan : 43 kasus
Payung Sekaki : 39 kasus
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Kota Pekanbaru |