RENGAT (CAKAPLAH) - Berkat kesiapan petugas Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hulu, Iton (18) seorang Warga Kelurahan Sekip Hilir Kecamatan Rengat, Inhu, Riau berhasil diselamatkan dari serangan dua ekor buaya.

Peristiwa serangan dua ekor buaya terjadi Kamis (15/11/2018) sekitar pukul 15.00 kemarin. Saat itu Iton turun ke air untuk memulai aktifitas memanen buah sawit dengan menggunakan sampan. Baru berjalan 15 menit korban melihat dua ekor buaya datang menuju ke arah sampan. Karena ketakutan korban terjun dan langsung memanjat pohon kelapa sawit yang tingginya 2 meter dari permukaan air.

Bersamaan itu, korban bertindak cepat dan berusaha mengusir dengan pelepah daun sawit agar sang buaya mau pergi dari bawah tempat korban memanjat. Tapi usahanya tetap sia-sia.

Selanjutnya, korban berusaha berteriak minta tolong meskipun usahanya tidak ada yang mendengar karena karena lokasi kebun sawit jauh dari pemukiman masyarakat.

"Dengan terpaksa korban bertahan menjelang ada pertolongan datang. Karena sudah sore orang tua korban melihat anaknya belum pulang dan berusaha untuk menyusul. Dan teryata mendengar teriakan anaknya dari kejauhan dan lansung meminta bantu warga dan BPBD," kata Kepala Kantor BPDB Kabupaten Inhu Agus Widodo melalui Kepala Satgas Anthoni, Jumat (16/11/2018)

Kedatangan Satgas BPBD Inhu atas inisiatif seorang warga yang menghubungi satgas melalui Lurah Sekip Hulu Yandri sekitar  pukul 17.00  WIB.

"Sejumlah anggota Satgas BPBD Inhu langsung bertindak melakukan evakuasi dengan peralatan yang sudah dipersiapkan dan usahanya berhasil korban berhasil diselamatkan ke tempat yang aman," katanya

Anhtoni mengimbau kepada warga yang akan melakukan aktivitas ke kebun sawit di sekitar TKP agar lebih hati-hati lagi sebab kondisi air di sekitar kebun sawit masih tinggi sehingga binatang seperti buaya dan ular keluar berkeliaran.

Peristiwa ini dibenarkan Lurah Sekip Hulu Yandri. Ia mengatakan setelah mendapatkan laporan dari warga langsung turun ke lokasi bersama petugas Kantor BPBD Inhu

"Kita sudah mengajak dan mengimbau warga di sekitar lokasi TKP untuk pindah sementara ke kantor ke lurah sebab debit air semakin tinggi, " tutupnya.