Raja Yoserizal Zein
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Riau akan memberi perhatian lebih terhadap kelestarian cagar budaya yang terdapat di provinsi ini, disamping warisan nilai budaya.
Penetapan cagar budaya dan warisan budaya merupakan salah satu indikator capaian kinerja Disbud yang terukur. Saat ini Provinsi Riau melalui SK Gubernur Riau Syamsuar memperingkat dan menetapkan sebagian kecil cagar budaya dari cagar budaya yang terdapat di Provinsi Riau.
Sedangkan untuk nilai budaya pemerintah pusat melalui Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI, terdapat 35 mata budaya sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
"Kita perlu meningkatkan perhatian terhadap kelestarian cagar budaya yang terdapat di provinsi ini. Kita mengakui bahwa penanganan dan pengelolaan kakayaan warisan budaya bendawi ini belum maksimal dikarenakan terbatasnya SDM terkait di Disbud, bila dibandingkan kakayaan cagar budaya dan warisan budaya yang begitu banyak di negeri Riau. Padahal sudah diamanatkan dalam UU nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya," kata Kepala Disbud Riau Raja Yoserizal Zen, Kamis (18/4/2019).
Karenanya, lanjut Raja Yose, Disbud Riau akan mengadakan kelompok diskusi terpumpun pada 23 April 2019, dalam sempena peringatan Hari Warisan Dunia (World Heritage Day) pada 18 April 2019. Diskusi tersebut nantikan akan membincang tentang banyak hal terkait dengan cagar budaya di Riau.
Sebagai salah satu kawasan tempat bertapak pusat-pusat peradaban Melayu sejak berabad-abad lampau, menurut Raja Yoserizal, di Provinsi Riau banyak sekali benda-benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya, baik di darat maupun di dalam air.
"Sejumlah cagar budaya itu memang sudah kita identifikasi, sebagian sudah diregistrasi dan ditetapkan sebagai cagar budaya daerah dan nasional, dan sebagian sudah pula disentuh oleh kegiatan-kegiatan pelestarian," terang Ketua Umum Dewan Kesenian Riau (DKR) ini.
Cagar yang dimaksud Yoserizal misalnya Candi Muara Takus, komplek Istana Siak, Istana Rokan, Tapak Kerajaan Indragiri, beberapa masjid dan bangunan-bangunan serta makam-makam tua, benteng, dan lain-lain.
"Terakhir kita telah memeringkat cagar budaya di Pekanbaru, termasuk SMA Negeri 1 Pekanbaru. Namun, yang belum diidentifikasi lebih banyak lagi," bebernya.
Diakui Yoserizal pula, merujuk pada laporan Ekspedisi Kebudayaan Empat Sungai yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau beberapa tahun yang lalu, bahwa ratusan bangunan, struktur, situs, dan kawasan yang seharusnya merupakan cagar budaya di Riau dalam keadaan terbiar, rusak, sehingga terancam punah.
Misalnya ada bangunan tua yang khas ditinggalkan penghuninya yang pindah ke tempat lain. Akibatnya, bangunan itu lapuk. Ada pula struktur, situs, dan kawasan yang dirusak oleh pembangunan jalan, kebun, dan sebagainya.
Selain sebab-sebab itu, tambah Yoserizal, sebagian bangunan juga mengalami kerusakan sebagai cagar budaya, karena kegiatan pemugaran yang menyimpang dari kaidah-kaidah baku pelestarian cagar budaya.
"Bahkan, pengecatan beberapa bangunan rumah di beberapa lokasi terkesan tidak melalui kajian yang disyaratkan dalam kaidah-kaidah pelestarian. Akibatnya, jejak-jejak kesejarahan yang menyatu dengan keseluruhan unsur bangunan itu menjadi kabur," ungkap salah seorang Ketua MKA LAM Riau ini.
Mencermati berbagai permasalahan cagar budaya di negeri ini, Disbud Riau mengajak semua pemangku kepentingan untuk menjadikan peringatan Hari Warisan Dunia 2019 ini sebagai momentum membangun kesadaran bersama tentang pentingnya makna warisan budaya bendawi itu, beserta sikap dan tindakan terbaik untuk melestarikannya.
"Insya Allah pada kelompok diskusi terpumpun nanti akan lahir pemikiran, sekaligus strategi menyegrakan beberapa kawasan cagar budaya dan heritage mendapat perlindungan dan pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Kita tahu Candi Muara Takus sudah masuk dalam daftar tentafif warisan dunia. Begitu pula dengan kawasan Kota Pusaka Siak Sri Indrapura," pungkasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |
01
02
03
04
05
Indeks Berita