(CAKAPLAH) - Hingga malam ini, tim gabungan dari BPBD Limapuluh Kota Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN dan sejumlah relawan masih berjibaku membersihkan material longsor dan proses evakuasi korban banjir di Kecamatan Pangkalan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari data yang dihimpun, terdapat 12 titik banjir di 7 kecamatan dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya sungai Maek.
Akibatnya, jalan negara yang menghubungkan Sumbar-Riau terputus. Tak hanya banjir, kondisi itu diperparah dengan terjadinya longsor. Setidaknya terdapat 13 titik lokasi longsor di wilayah Kecamatan Pangkalan.
Dalam peristiwa ini, kata Sutopo, 4 warga dilaporkan tewas akibat tertimbun longsor dan 8 kendaraan roda empat terperosok ke dalam jurang.
"Saat ini masih dalam proses pencarian dan evakuasi korban 8 mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan," tegasnya.
Selain itu, sambung Sutopo, BPBD Limapuluh Kota juga telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir. "BPBD Kampar berusaha masuk, tapi terhalang longsor," tandasnya.
Begitu juga dengan logistik dan bantuan perahu karet untuk evakuasi belum bisa masuk ke wilayah Kecamatan Pangkalan karena terhalang 3 titik longsor besar lagi yang harus dibersihkan.
"Pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK/jiwa terdampak belum dapat terlaporkan," tambahnya.
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Sumatera Barat, Peristiwa, Nasional |