Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Di beberapa tempat gas elpiji 3 kilogram untuk masyarakat miskin masih dijual melebihi Harga Tertinggi Eceran (HET) Rp18.000. Tak itu saja, kini warga juga mulai kembali merasakan kesulitan mendapat gas tersebut.
Salah satu warga Pekanbaru di Kecamatan Tampan, Taufik, di tempatnya masih banyak pangkalan yang menjual gas tersebut di atas HET. "Katanya yang menjual gas elpiji 3 Kg diatas HET akan ditutup, tapi di tempat kami masih ada," bebernya.
Menurutnya, petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan rutin turun untuk mengecek langsung ke lapangan.
"Warga mau tak mau terpaksa beli gas meski harganya di atas HET. Kalau tak dibeli, di rumah mau masak pakai apa?" keluhnya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru tidak lagi memberikan rekomendasi izin usaha pangkalan gas baru. Langkah ini dilakukan karena DPP Pekanbaru ingin fokus dalam melakukan pendataan 790 pangkalan gas yang ada di Kota Pekanbaru.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan DPP Pekanbaru, Juarman, mengatakan bahwa pendataan keberadaan pangkalan gas bersubsidi 3 kilogram (Kg) yang ada di wilayah Kota Pekanbaru telah dimulai.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |