BNN
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Provinsi Riau merupakan salah satu pintu masuk peredaran narkoba di Indonesia. Sebab, secara geografis Riau memiliki banyak kawasan pesisir dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Melihat pola peredaran narkoba tersebut, pemerintah di kedua negara terus meningkatkan koordinasi dalam memerangi narkoba. Baru-baru ini Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau bersama Polda Riau dan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) melakukan pertemuan khusus membahas peredaran narkoba. Pertemuan ini dilakukan di tengah laut di perbatasan kedua negara.
"Pertemuan ini kita lakukan di tengah laut yang kerap menjadi tempat bertransaksi. Kita memaparkan proses penangkapan dan pengungkapan peredaran narkoba di negara masing-masing," kata Kabid Penindakan BNNP Riau, AKBP Haldun, Selasa (2/10/2018).
Haldun mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilaksanakan pada 24 September lalu. Alasan dilaksanakan pertemuan di tengah laut karena memang saat ini peredaran dan transaksi jaringan narkoba internasional banyak dilakukan di sana.
"Jika sebelumnya transaksi dilakukan di pulau-pulau, saat ini kembali ke tengah laut. Ini menyulitkan kita dan perlu kerjasama intens dengan polisi di Malaysia," ujar Haldun.
Hubungan BNN, Polri dan PDRM sendiri sudah kerap terjalin dalam menangani peredaran narkoba. Mulai dari berbagi informasi hingga operasi penangkapan. "Untuk terus menekan peredaran narkoba di perbatasan kedua negara kita lebih intens lagi melakukan koordinasi," cakap Haldun.