PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Riau dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama program beasiswa BI Tahun 2020, Rabu (4/3/2020). Acara dilakukan di Lantai 5 Gedung Rektorat UIN Suska Riau.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Teguh Setiadi selaku Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau dan Drs. H. Promadi, MA., PhD selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama ini juga dilakukan kegiatan BI Mengajar terkait Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sekaligus Sosialisasi Beasiswa kepada sejumlah calon penerima beasiswa.
Teguh Setiadi mengatakan program pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi di Perguruan Tinggi merupakan salah satu bentuk kepedulian Bank Indonesia di bidang pendidikan.
"Program ini mendukung program nasional untuk meningkatkan kapasitas SDM menuju Indonesia Unggul. Bank Indonesia juga telah memperluas cakupan pemberian beasiswa, tidak hanya untuk mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri namun juga untuk mahasiswa Perguruan Tinggi swasta," ujar Teguh, Rabu (4/3/2020).
Ia mengatakan di Provinsi Riau, Bank Indonesia telah bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dan Universitas Lancang Kuning dengan jumlah penerima beasiswa sebanyak 175 orang pada tahun 2020.
"Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2019 yang sebanyak 150 orang," Cakapnya.
Kerjasama penyaluran beasiswa Bank Indonesia dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau sudah dimulai sejak tahun 2014 dengan jumlah penerima beasiswa sebanyak 50 orang. Setiap penerima memperoleh dana beasiswa sebesar Rp1 juta/bulan.
Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk mendukung biaya pendidikan, tunjangan studi maupun biaya hidup.
"Penerima beasiswa diutamakan mahasiswa dengan IPK minimal 3,00 (skala 4) dan berasal dari latar belakang keluarga ekonomi tidak mampu, aktif di kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, telah menyelesaikan 40 SKS atau tiga semester dan maksimal berusia 23 tahun saat menerima beasiswa, serta tidak sedang menerima beasiswa dan/atau berada dalam status ikatan dinas dengan instansi lain," terangnya.
Tidak hanya memperoleh bantuan berupa biaya pendidikan, mahasiswa penerima beasiswa juga tergabung dalam suatu komunitas yaitu GenBi Riau.
"GenBI mendapatkan berbagai pelatihan secara berkala, terencana dan terarah untuk meningkatkan kompetensi individu dan mengembangkan karakter dan jiwa kepemimpinan agar mampu menjadi pemimpin di masa depan," tukasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |