Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau Decymus
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bank Indonesia perwakilan Riau meminta masyarakat setempat untuk tetap tenang menghadapi wabah virus corona yang saat ini sudah masuk ke Indonesia.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau Decymus kepada CAKAPLAH.COM mengatakan pihaknya sudah mendengar di beberapa daerah saat ini sudah ada yang melakukan aksi pemborongan bahan pokok.
"Entah mengapa sebagian masyarakat yang mendengar isu-isu tersebut malah melakukan hal-hal yang malah memperburuk situasi. Seperti saat inikan masker langka di pasaran, masyarakat malah banyak yang memborong beras, borong gula juga. Yang akibatnya barang-barang pokok yang seharusnya harganya tidak naik jadi naik," ujar Decymus, Jumat (6/3/2020).
Untuk wilayah Riau, Decymus mengatakan hingga saat ini pihaknya belum ada mendengar adanya aksi tersebut (borong bahan pokok,-red). "Itu ketakutan yang sangat berbahaya. Jangan sampai aksi borong bahan pokok malah membuat harga-harga melambung," Cakapnya.
Disampaikan Decymus, Gubernur Riau juga tentunya juga sudah mengecek ke dinas terkait soal kecukupan pasokan barang. "Kami mendukung itu dan meminta masyarakat untuk tenang. Yang penting sejauh ini virus Corona kan memang belum masuk ke Riau. Jadi kita meminta masyarakat untuk tenang," tukasnya.
Sebelumnya Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait peningkatan kewaspadaan penularan virus Corona ke Provinsi Riau.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Riau, Wira Haryoko, menjelaskan bahwa Surat Edaran Gubri bernomor 43/SE/2020 tersebut ditujukan kepada Bupati/Walikota se-Provinsi Riau.
"Pertama pak Gubernur minta kepala daerah menginstruksikan dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pengamatan peningkatan kasus pneumonia yang terjadi di daerahnya," kata Wira kepada CAKAPLAH.com, Selasa (2/3/2020)
Kedua, lanjut Wira, gubernur menginstruksikan kepada Puskesmas dan rumah sakit agar petugas kesehatan memantau lebih ketat dan melakukan isolasi pasien dengan gejala pneumonia. Termasuk terhadap pasien yang punya riwayat melakukan perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari sejak munculnya gejala.
Ketiga, memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pneumonia dan cara mencegah penularannya (dengan cuci tangan pakai sabun, dan etika batuk atau bersin). Serta anjuran segera memeriksakan diri dengan pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami gejala demam, batuk, sesak dan gangguan pernafasan serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit.
Keempat, segera melaporkan kasus suspect pneumonia berat yang memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit ke bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Kelima, membentuk tim terpadu kesiapsiagaan penanggulangan Infeksi Novel Corona Virus.
Gubernur juga meminta kepada pihak rumah sakit melakukan pengobatan dan perawatan yang sesuai terhadap pasien dengan gejala pneumonia, melakukan pengambilan sampel dengan koordinasi dengan UPT Labor Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
"Jika ditemukan suspek novel corona virus di rumah sakit kabupaten/kota, agar di komunikasi terlebih dahulu dengan ketua tim tata laksana dan pengendalian virus corona Provinsi Riau," tutupnya.