PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru memasuki hari ke dua, Sabtu (18/4/2020). Sejauh ini masih banyak pertanyaan yang muncul dari berbagai pihak terkait penerapannya, salah satunya anggaran pembiayaan warga yang mendapatkan bantuan.
Hal ini dikatakan ketua Fraksi PDIP DPRD Riau, Syafarudin Poti kepada CAKAPLAH.com. Poti mengatakan anggaran pembiayaan tersebut jangan sampai menjadi temuan dan malah menjadi malapetaka di belakang hari.
"Data dulu, jangan sampai jadi bermasalah di belakang hari. Total warga penerima bantuan itu berapa di Pekanbaru itu. PSBB ini baik, tapi itikadnya juga harus baik. Jangan sampai PSBB ini dilaksanakan tapi jadi opini tidak baik di tengah-tengah masyarakat," kata Poti.
Dengan uang rakyat yang akan dibagi-bagikan untuk Sembako ke masyarakat, Poti mengatakan berpotensi terjadi penyalahgunaan dan berujung bisa menjadi temuan.
"Harus jelas dulu kepada mereka yang akan diberikan, total berapa. Kategori seperti apa yang akan diberikan, berapa per hari, ini kan dua minggu. Nah dua minggu ini ukuran masyarakat yang berkeluarga, kategori kehidupannya berapa perhari," kata Poti.
"Kan ada yang anak dua, ada yang anak lima, ada yang numpang dengan orang tua, nah sampel yang akan kita beri itu seperti apa, apakah kategori serumah tiga orang, sehari dua kali makan, berapa biayanya?, dan sembako berupa apa yang kita berikan kepada mereka itu?," cakap Poti lagi.
Dengan tujuan yang baik itu, kata Poti, ia berharap semua tidak jadi masalah karena dengan PSBB yang dilakukan pasti ada audit dan pengawasan nantinya, dan ada pertanggungjawaban terhadap anggaran.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |