Sabarudi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun sejumlah harga komoditas pangan di pasar Pekanbaru mulai berangsur merangkak naik.
Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang ikut menghantam ekonomi seperti saat ini tentu semakin membuat masyarakat tersiksa.
Muhammad Sabarudi, anggota DPRD Pekanbaru menilai sejauh ini pengawasan sembako dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih belum kuat.
"Kalau saya lihat belum kuat (pengawasan), kemarin salah satu solusi adanya pasar induk. Tapi saat ini pembangunan pasar induk juga lagi bermasalah," cakapnya, Kamis (17/12/2020).
Saat ini ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan, telur ayam yang dari Rp 38 ribu per papan menjadi Rp 52 ribu per papan. Harga daging ayam juga naik jelang Natal. Ayam ukuran kecil Rp 30 ribu per kilogram. Untuk ayam ukuran besar per kilogram Rp 35 ribu.
Cabai menjadi satu komoditas yang merangkak naik. Satu pedagang di Pasar Jalan Teratai, Amir menyebut, harga cabai merah asal Bukittinggi makin pedas. Harganya naik dari Rp 48.000 per kilogram menjadi Rp 60.000 per kilogram.
"Bahan pokok yang sudah diketahui naik harus dikontrol, agar kenaikannya tidak liar," jelasnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menerangkan jika adanya pengawasan yang kuat dari Pemko Pekanbaru, maka distributor ataupun pemasok sembako di Pekanbaru tidak semena-mena dalam menaikan harga.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |