Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Nilai impor Riau pada bulan April 2021 hanya sebesar US$ 88,12 juta atau mengalami penurunan sebesar 26,11 persen dibanding nilai impor Maret 2021 yang sebesar US$ 119,26 juta.
"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor non migas sebesar 27,72 persen, meskipun impor migas mengalami kenaikan sebesar 31,99 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin, Jumat (21/5/2021).
Ia mengatakan penurunan impor non migas April 2021 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada enam golongan barang, yang terbesar antara lain Kapal Terbang dan Bagiannya sebesar US$ 14,46 juta, Bahan Kimia Organik US$ 8,23 juta, dan Bahan Kimia Anorganik sebesar US$ 7,04 juta.
"Sedangkan kenaikan impor non migas terjadi pada empat golongan barang, antara lain Perekat, Enzim sebesar US$ 1,23 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 0,88 juta, Pupuk US$ 0,61 juta, dan Besi dan Baja sebesar US$ 0,25 juta," cakapnya.
Dikatakan Misfaruddin lagi, selama Januari-April 2021, nilai impor Riau mencapai US$ 398,70 juta atau mengalami penurunan sebesar 15,00 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang besarnya US$ 469,03 juta.
"Penurunan impor ini disebabkan oleh turunnya impor migas dan impor non migas masing-masing sebesar 79,25 persen dan sebesar 6,43 persen," cakapnya
Impor non migas selama Januari-April 2021 lanjut Misfaruddin, didominasi oleh Pupuk US$ 108,99 juta (28,15 persen), kemudian Mesin-mesin/Pesawat Mekanik sebesar US$ 71,00 juta (18,33 persen).
"Selanjutnya adakah Bahan Kimia Organik US$ 33,89 juta (8,75 persen) , dan Bubur Kayu (Pulp) US$ 33,09 juta (8,55 persen)
dengan kontribusi keempatnya mencapai 63,78 persen," ucapnya.
Secara keseluruhan, impor 10 golongan barang utama non migas pada periode Januari-April 2021 memberikan kontribusi sebesar 85,10 persen terhadap total impor non migas Riau.
Sementara itu, kontribusi impor non migas di luar 10 golongan barang utama sebesar 14,90 persen. Dari sisi pertumbuhan, impor 10 golongan barang utama pada Januari-April 2021 mengalami kenaikan sebesar 2,75 persen terhadap periode yang sama tahun 2020.
01
02
03
04
05
Indeks Berita