Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru saat ini mencapai 140 kasus. Ada tiga kecamatan di Ibukota Provinsi Riau itu, cukup tinggi kasus virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini.
Ratusan kasus DBD ini menyebar di 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru. Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, tiga kecamatan yang memiliki kasus tertinggi adalah Marpoyan Damai yakni 28 kasus.
Kasus cukup tinggi juga terjadi di dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Tuah Madani. Ada 26 kasus DBD di Kecamatan Payung Sekaki dan 24 kasus di Kecamatan Tuah Madani. Namun ada satu kecamatan yang tidak terdapat kasus DBD yakni di Kecamatan Pekanbaru Kota.
"Jadi ada kerawanan di tiga kecamatan itu, sebab kasusnya cukup tinggi dibanding yang lainnya," kata Kepala Dinkes Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (25/2/2022).
Kasus DBD cendrung mengalami peningkatan di awal tahun 2022. Ada lonjakan mencapai 113 kasus pada Januari 2022 lalu. Dari ratusan kasus itu, satu pasien DBD di Kecamatan Payung Sekaki meninggal dunia akibat terlambat dapat penanganan medis.
Kondisi tersebut menjadi perhatian dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Apalagi saat ini belum genap satu Bulan Februari 2022 sudah tercatat 26 kasus DBD di Kota Pekanbaru. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman DBD di lingkungannya.
"Yang paling penting itu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat," jelasnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |