ilustrasi
|
BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Kampar boleh dikatakan masih stabil, tidak ada kelangkaan.
Namun harga minyak goreng kemasan sudah mencapai Rp 20 ribu/liter atau telah mencapai dua kali lipat dibandingkan masa-masa sebelum viralnya kenaikan harga minyak goreng (migor) di sejumlah daerah.
Menurut beberapa emak-emak (ibu rumah tangga, red), kenaikan harga migor saat ini terbilang sudah mencapai dua kali lipat dibandingkan masa-masa sebelum viralnya berita kelangkaan minyak goreng di sejumlah daerah. Dulu, setiap kemasan dua liter, masyarakat merogoh kocek hanya sekitar Rp 20 ribuan. Atau Rp 10 ribuan per liter. Namun sekarang sudah membengkak menjadi di kisaran Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu/2 liter.
Salah seorang ibu rumah tangga di Kota Bangkinang, Mira (37) kepada CAKAPLAH.COM, Rabu (16/3/2022) sore mengaku bahwa dirinya masih mudah menemukan migor di warung atau di pasar. Namun harganya cukup melonjak, sudah naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya atau sebelum kelangkaan terjadi.
Hal senada juga dikatakan Ira (36), salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan XIII Koto Kampar. Ia mengaku banyak ibu-ibu atau emak-emak yang sudah khawatir jika harga migor (minyak goreng red) terus mengalami kenaikan apalagi sampai terjadi kelangkaan sebagaimana terjadi di daerah lain.
"Apalagi ini mau bulan puasa dan hari raya. Saat ini memang sih masih mudah di dapat, tapi kami emak-emak ini makin khawatir. Dulu satu bungkus kemasan dua liter ini masih bisa kita beli dua puluhan ribu. Sekarangkan sudah empat puluh ribu aja. Paling murah ya ada tiga puluh delapan, ada yang tiga puluh sembilan ribu," bebernya kepada CAKAPLAH.COM, Rabu (16/3/2022) sore.
Ia berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait mengantisipasi terjadinya kelangkaan dan menindak oknum-oknum yang bermain dengan sembako karena jika hal itu terjadi maka dikhawatirkan kelangkaan benar-benar terjadi dan mendorong naiknya harga sembako lainnya.
Dari pantauan dan informasi yang dirangkum CAKAPLAH.COM, di Kampar belum tampak adanya antrian untuk mendapatkan minyak goreng seperti yang terjadi di daerah lain.
Terkait kekhawatiran masyarakat akan naiknya harga migor dan ancaman kelangkaan, Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto kepada sejumlah awak media, Rabu (16/3/2022) sore ketika ditemui di rumah dinasnya di Jalan Prof M Yamin, SH Bangkinang mengaku saat ini di Kampar stok pangan masih stabil. Ia berjanji Pemkab Kampar terus melakukan pemantauan menjelang bulan Ramadan.
"Mudah-mudahan terus terkendali semuanya dan terkendali terus. Nanti kita terus monitor. Kita sudah ada Tim Pangan Pemda, ada dari Dinas Ketahanan Pangan juga," cakap Catur.
Pemkab Kampar kata Catur juga siap menerima aspirasi dan masukan dari masyarakat berkenaan sembilan kebutuhan pokok (sembako) dan stok pangan lainnya.
Ketika ditanya apakah ada kegiatan pasar murah yang akan dilakukan Pemkab Kampar, Bupati Catur mengatakan bahwa hal itu biasanya dilakukan oleh Pemkab Kampar terutama untuk pangan yang tergabung dalam sembako sehingga harga bida terkendali dan tak terjadi kelangkaan.
"Kalau ada pasar murah bagaimana harganya lebih murah di pasar. Biasanya ibu-ibu antusias ya. Pemda melalui instansi terkait jelang Ramadan ini akan lakukan pasar murah tersebut," pungkas Catur.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Serba Serbi, Kabupaten Kampar |