PEKANBARU (CAKAPLAH) - Warga Kecamatan Rumbai Timur mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu terakhir. Keluhan itu disampaikan kepada Anggota DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti, dalam agenda reses.
Selain kenaikan harga minyak goreng, Wan Agusti juga menerima keluhan banjir yang tak kunjung tuntas. "Ada keluhan harga minyak goreng yang naik cukup signifikan berkisar Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per liter. Ini membuat resah masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan para pedagang makanan," kata Wan Agusti, Ahad (14/11/2021).
Menurutnya, langkah strategis perlu dilakukan agar harga minyak goreng tidak melambung lebih tinggi lagi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) harus melakukan operasi pasar khusus minyak goreng di tengah-tengah masyarakat.
"Pemerintah Kota perlu mengambil langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga. Jangan dibiarkan berlarut kenaikan harga minyak goreng ini. Lakukan operasi pasar yang tepat sasaran," jelasnya.
Sementara persoalan banjir, lanjut Ketua Fraksi Gerindra DPRD Pekanbaru ini masih menjadi keluhan mayoritas warga. Sebab, hampir semua wilayah yang didatangi di dua RW di Kelurahan Limbung tersebut rawan banjir.
"Ada yang disebabkan drainase yang tidak layak dan sebagainya," katanya.
Anggota DPRD dua periode ini berjanji akan menyampaikan aspirasi-aspirasi warga ke Pemko Pekanbaru. "Kita akan kawal sejauh mana Pemko menjawab. Karena ini juga masih ada catatan-catatan aspirasi warga lainnya," kata Wan Agusti.(Parlementaria)
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita