PEKANBARU (CAKAPLAH) - Persoalan klub sepakbola PSPS Riau sampai hari ini semakin menjadi-jadi. Mulai dari kekalahan di hampir tiap laga, perusakan kursi stadion, pemecatan manejer dan pelatih serta muncul spanduk-spanduk kekecewaan suporter terhadap Presiden Klub PSPS Norizam Tukiman.
Menanggapi itu, pemerhati Sepakbola Zulfahmi Adrian mengatakan, yang harus dipahami oleh pemilik klub yang baru adalah PSPS ini merupakan klub sepakbola kebanggaan masyarakat Riau. Pemilik harus paham itu, bahwa ekspektasi masyarakat Riau terhadap tim berjuluk Asykar Bertuah ini, keberadaannya baik di liga 2 ataupun liga 1 sangat tinggi.
"Artinya kecintaan masyarakat terhadap PSPS Riau ini memang betul-betul ada di dalam hati masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru. Tentunya sebagai pemilik klub baru, mereka harus paham historisnya PSPS. Bukan sekadar klub biasa saja. Apapun yang terjadi di PSPS, pasti ada implikasinya terhadap kecintaannya," kata Zulfahmi, Selasa (27/9/2022).
Lanjut dia, kalau pemilik klub sudah memahami itu, dia bisa melakukan upaya-upaya terbaik untuk mengangkat PSPS ini ke kasta lebih tinggi. Bukan sekadar bermain dan tampil ala kadarnya. "Tidak seperti itu. Kalau dia sudah paham itu, paham historisnya, pasti pemilik baru ini serius untuk mengelola klub PSPS," jelas dia.
Kata dia, beberapa pertandingan dalam Liga 2 belum ada hasil menggembirakan. Banyak yang harus diperbaiki, terutama komposisi pemain. Yang paling penting itu Ia berharap pemain itu memiliki daya juang dan semangat yang tinggi.
Ditanya apakah PSPS Riau sebaiknya dikembalikan ke masyarakat Riau seperti awal terbentuknya PSPS, Zulfahmi mengamini. Kata dia, memang sebaiknya PSPS dikelola oleh masyarakat dan orang-orang yang mengerti historis klub kebanggaan Pekanbaru itu.
"Iya, seharusnya memang begitu. Harusnya memang klub ini dikelola oleh masyarakat Riau. Karena historisnya itu tidak bisa dipisahkan. Walaupun sekarang labelnya profesional. Label profesional itu siapa saja boleh menjadi pemilik klub sesuai kesepakatan," jelas dia.
"Keinginan masyarakat, dikelola masyarakat, keinginan masyarakat Riau memang ini harus kita gelorakan. Kita ambil lagi. Bagaimana caranya PSPS Riau ini dari kita dan untuk kita," kata dia.
Memang, kata dia harus diakui untuk membiayai klub sepakbola profesional, membutuhkan dana yang banyak, dana yang tidak sedikit. Tapi dengan gotong-royong dan kebersamaan semua, seluruh elemen masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru Ia yakin persoalan ini bisa diatasi.
"Apalagi pemimpin kita saat ini, apakah pak gubernur, pak walikota adalah orang-orang yang konsisten memperhatikan sepakbola dan dunia olahraga. Terutama pak Pj Walikota," kata dia.
Ia berharap Norizam, pemilik PSPS bisa merangkul seluruh elemen termasuk pemerintah daerah untuk bersama-sama kalau memang masih ingin memajukan sepakbola, khususnya PSPS ini.
"Dia harus mengambil tindakan yang luar biasa. Kita khawatir kalau itu tidak ada perubahan akhirnya nanti degradasi ke liga 3. Kalau sudah di liga 3 ya sama dengan klub biasa," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, spanduk kekecewaan dan usiran terhadap Presiden PSPS Riau Norizam Tukiman bertebaran di ruas jalan di Kota Pekanbaru, Riau. Berbagai spanduk bernada kekecewaan terpampang di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Jenderal Sudirman.
"Gaya elit, menang sulit, bos pelit. Norizam Full of Shit," begitu tulisan spanduk yang tidak diketahui siapa yang memasangnya.
"Usir Norizam dari Riau," begitu isi spanduk yang dipasang di titik lainnya.
Beberapa spanduk juga terlihat menempel di flyover. Spanduk-spanduk itu berisi kekecewaan terhadap Presiden PSPS Riau itu.
"Selamatkan PSPS dari tangan Norizam Tukiman," isi spanduk tersebut.
Sejak dipegang Norizam Tukiman, di beberapa laga, PSPS Riau memang mengalami kekalahan. Terakhir, PSPS Riau harus bertekuk lutut di hadapan tuan rumah Persiraja 2-1 dan PSMS Medan.
Pertandingan dengan skor 3-4 atas kemenangan PSMS Medan itu berlangsung di Stadion Utama Jalan Naga Sakti, Kota Pekanbaru. Pertandingan itu sempat terhenti lantaran ada kegaduhan.
Sejumlah suporter membakar flare. Tidak cukup sampai di situ, ratusan kursi penonton juga rusak lantaran kekecewaan suporter.
Dari lima laga terakhir, PSPS Riau hanya meraih hasil satu kali imbang menghadapi Semen Padang FC dan berakhir dengan kekalahan di empat pertandingan kontra Perserang, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Persiraja Banda Aceh. Saat ini PSPS menjadi juru kunci di klasmen sementara Liga II Indonesia.***
01
02
03
04
05
Indeks Berita