PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Riau, Rahmad Rahim memastikan pembangunan megaproyek jalan Tol Pekanbaru-Dumai hingga kini masih berjalan.
Saat ini katanya, sedang dalam proses pengerjaan tahap I oleh PT Hutama Karya, mulai dari pembukaan jalur tol hingga proses pengerasan jalan bebas hambatan tersebut yang dimulai dari Pekanbaru hingga Minas (Siak) sepanjang 9,2 kilometer.
"Untuk Tol Pekanbaru-Dumai masih berjalan. Tak ada masalah, untuk pembebasan lahan terus berjalan," ujar Rahmad Rahim.
Menurut Rahmad, untuk penyediaan lahan, pihaknya terus melakukan upaya dalam melakukan ganti rugi. "Yang penting titik jalur tol itu sudah ditentukan, proses pembebasan jalan terus," tukasnya.
Mengenai adanya informasi pembangunan Tol Pekanbaru-Padang (Sumbar), Rahmad mengaku sudah mendapat informasinya. "Saya sudah dengar, tapi ini skema pembangunannya kan berbeda, Tol Padang-Pekanbaru dibangun investor luar," tukasnya.
Sampai saat ini kata Rahmad Rahim, pihaknya masih fokus menyelesaikan Tol Pekanbaru-Dumai yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu. "Kita dari Pemprov fokus ke Tol Pekanbaru-Dumai. Kalau soal tol Padang-Pekanbaru itu belum," pungkasnya.
Pembangunan Jalan tol Pekanbaru-Dumai dibagi dalam enam bagian (seksi), yakni Seksi I Pekanbaru-Minas, Seksi II Minas-Kandis Selatan, Seksi III Kandis Selatan-Kandis Utara, Seksi IV Kandis Utara-Duri Selatan, Seksi V Duri Selatan-Duri Utara, dan Seksi VI Duri Utara-Dumai.
Ruas terpendek adalah seksi I sejauh 9,2 kilometer, sementara seksi lainnya di atas 20 kilometer. Jalan yang membelah wilayah Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, dan Kota Dumai itu diharapkan selesai 2019.
Diberitakan sebelumnya, Asian Infrastructure Invesment Bank (AIIB) menyiapkan anggaran sebesar 400 juta dolar AS atau setara Rp5 triliun untuk mewujudkan pembangunan Jalan tol Padang-Pekanbaru sepanjang 240 kilometer.
"Sebelumnya wacana pembangunan jalur ini sudah pernah diapungkan, tetapi tidak ada investor. Sekarang anggaran sudah ada. Kita dukung penuh karena jalan ini akan menjadi salah satu urat nadi perekonomian Sumbar," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Kamis (26/1/2017).
Menurutnya, sejumlah syarat yang diperlukan agar proyek pembangunan tol itu dimulai sebagian sudah ada, seperti trase, analisis dampak lingkungan (amdal), dandesign engineering detailed (DED).
"Kita sudah mulai membangun jalan sepanjang 27 kilometer dengan lebar 36 meter dari Duku menuju Sicincin Kabupaten Padang Pariman. Sekarang sedang dalam pengerasan. Jalan itu bisa dijadikan sebagai jalan tol yang akan dibuat ini," katanya.
Sementara itu Manager Senior Bagian Teknik Divisi Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya yang ditugaskan membangun tol Padang-Pekanbaru, Dinny Surya Kencana jalan tersebut masuk dalam jalur Trans Sumatera yang panjangnya 1.415 km.
Menurutnya pengerjaan tahap I yang dikerjakan yakni jalur Padang-Sicincin 27 km, dan jalur Pekanbaru-Kampar sepanjang 17 km.
Terkait jalan yang telah dibangun oleh Pemprov Sumbar menurutnya harus diserahkan dulu pada pemerintah pusat karena nanti statusnya adalah jalan strategis nasional.
Lebar jalan juga harus ditambah menjadi 60 meter dari awalnya sekitar 37 meter.
"Pembebasan lahan nanti dibantu APBN karena statusnya jalan strategis nasional," katanya.