PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejumlah nama bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur kini mulai mengerucut. Jika sebelumnya muncul pasangan petahana Arsyadjuliandi Rachman (Gubernur Riau saat ini,red) - Suyatno yang bakal diusung Partai Golkar, kini muncul pasangan baru Lukman Edy (LE)-Asri Auzar, Firdaus-Syamsuar, Harris-Yopi yang disebut-sebut sebagai penantang serius pada Pilgubri nanti.

Dimulai dari LE-Asri Auzar
 
Pasangan kombinasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat ini disebut-sebut selangkah lagi bakal mulus melenggang ke arena pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 mendatang. Ya, keduanya tampak semakin lengket dalam beberapa kali kegiatan yang digelar dua partai ini baru-baru ini.

Dua pekan lalu, Demokrat menggelar hajatan pelantikan pengurus DPD Demokrat Riau dengan menghadirkan Sekjen DPP Demokrat Hinca Panjaitan dan putra mahkota partai demokrat Agus Harimurti Yudhoyono  (AHY). Tak ayal, kedatangan petinggi Demokrat itu  dimanfaatkan kandidat bakal Calon Gubernur Riau merapatkan diri.

Salah satunya legislator RI asal Riau, HM Lukman Edy yang tampak akrab dengan keluarga besar Demokrat. Meskipun dalam pertemuan itu dihadiri sejumlah kader tulen Demokrat, seperti Walikota Pekanbaru, Firdaus MT, Mantan Ketua Demokrat Achmad, Lukman Edy  tak terlihat canggung.
 
Bak gayung bersambut, wacana kedua pasangan ini tarung di Pilgubri ternyata sudah mendapat restu dari sang ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar. Bahkan Cak Imin pun menyatakan akan mendukung jika LE berpasangan dengan Asri Auzar yang akan menjadi wakilnya. "Kita restui keduanya untuk maju di Pilgub 2018 " sebut Cak Imin saat ngopi bareng kader PKB di Kedai Kopi Bengkalis, Pekanbaru.

Sementara Asri Auzar masih malu-malu mengakui secara gamblang terkait hasrat politiknya maju di Pilgubri bersama legislator kaya pengalaman itu. Secara diplomatis, pengusaha pabrik kelapa sawit itu mengakui dirinya akan ikut dengan mekanisme yang ada di Partai Demokrat. Jika pimpinan pusat menyetujui dirinya berpasangan dengan LE, ia tentu menyepakatinya.

"Tapi untuk saat ini saya belum bisa jawab karena masih ada proses-proses yang dilakukan di Demokrat," tutup Asri.

Lukman Edy dan Asri Auzar merupakan tokoh di daerah asal mereka. Lukman Edy adalah putra asal Indragiri Hilir dan adik kandung dari mantan Bupati Inhil Dua periode Indra Muchlis Adnan. Sementara Asri Auzar merupakan pengusaha pabrik kelapa sawit asal Rokan Hilir.

Keduanya kini duduk di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat. Lukman Edy adalah Ketua Pansus (Panitia Khsusus) RUU Pemilu di DPR RI, sedangkan Asri Auzar adalah Ketua Pansus RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah ) di DPRD Riau.

Duet Maut Firdaus-Syamsuar

Ya, Firdaus yang baru saja menjabat sebagai Walikota Pekanbaru periode kedua ini memang digadang-gadang bakal menjadi salah satu pesaing kuat calon lain di Pilgubri. Meskipun gagal menjadi ketua umum Partai Demokrat beberapa waktu lalu, statusnya sebagai Kepala Daerah membuatnya masih diperhitungkan untuk maju menjadi calon Gubernur Riau.

Beberapa partai selain Demokrat disebut-sebut tertarik mengusung Firdaus di Pilgubri ini. Sebut saja PKS yang dua periode menjadi langganan mengusung Firdaus di Pilkada Pekanbaru. Begitu juga dengan Gerindra Riau yang dibesut Edi Tanjung, yang juga disebut-sebut sebagai sahabat Firdaus.

Selain PKS dan Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga disebut-sebut bakal menjatuhkan dukungan ke Firdaus. Walaupun belum ada pernyataan secara resmi, namun kedekatan secara emosional Firdaus dengan Ketua PPP Riau, Azis Zaenal yang notabene sama-sama tokoh asal Kampar menjadi alasan yang patut diwaspadai calon lain.

Begitu juga dengan Bupati Siak, Syamsuar yang notabene sudah mengamankan rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam sebuah kegiatan seremoni sederhana di Rumah PAN Riau, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, beberapa waktu lalu membuat Syamsuar bisa sedikit merasa lega.

Tetapi, Bupati Siak ini belum bisa berleha-leha mengingat PAN memperingatkan agar calon yang disrekomendasikan harus mencari tambahan kursi dengan menjalin koalisi dengan parpol lain. Disaat belum ada kepastian tambahan kursi, beredar pula informasi Firdaus bakal menggandeng Syamsuar atau sebaliknya.

Melihat komposisi partai yang berhasil dibawa keduanya dengan jumlah kursi terbanyak, bukan tidak mungkin Syamsuar bakal menurunkan egonya menjadi wakil dan mau berpasangan dengan Firdaus jika berhasil membawa tiga parpol tadi.

Apalagi, beberapa waktu belakangan keduanya juga semakin intens bertemu. Terlepas kebetulan atau tidak, keduanya acap kali terlihat berbicara serius dalam beberapa kali pertemuan, bahkan beberapa kali keduanya berada dalam satu mobil di satu kegiatan.

Sebut saja saat kedatangan putra sulung mantan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Pekanbaru, Walikota Pekanbaru Firdaus dan Bupati Siak Syamsuar terlihat akrab.

"Saya kira bergandengan kan boleh saja. Tetapi belum ada pembicaraan ke arah sana (Pilgubri, red) dengan pak Syamsuar," cakap Firdaus.

Selentingan kabar yang beredar, Firdaus dan Syamsuar siap saling mendukung di Pilgubri, andai salah satu dari mereka gagal maju karena tidak memenuhi syarat jumlah kursi.

Akankah, politik yang berkembang kian dinamis membuat Syamsuar mau mendampingi Firdaus, sebagai wakil?, apapun nanti keputusannya, jika kedua pasangan ini benar-benar ditakdirkan berduet, akan membuat persaingan Pilgubri semakin menarik. Apalagi keduanya merupakan 'penguasa wilayah'. Firdaus dengan Kota Pekanbaru, sementara Syamsuar dengan Siaknya.

Menakar Peluang Harris-Yopi

Harris dan Yopi Arianto merupakan kandidat pertama yang berani 'mendeklarasikan' diri maju di Pilgub Riau 2018. Bahkan, Harris yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Pelalawan dengan tegas menyebut dia akan berduet dengan Bupati Inhu, Yopi Arianto di Pilgub 2018 mendatang.

Sebagai kader senior di Golkar, Harris mengklaim dirinya paling layak diusung Golkar bersama Yopi di Pilgub 2018. Dasarnya tentu saja hasil survey dari sejumlah lembaga survey yang menempat dirinya peraih persentase tertinggi dibanding calon lainnya.

Hanya saja, DPP Golkar memiliki pertimbangan lain dalam menetapkan calon yang akan mereka usung di Pilkada nanti. Singkat cerita, Golkar akhirnya memutuskan mendukung calon petahana Arsyadjuliandi Rachman. Sebagai kandidat yang dikenal sebagai patarung, Harris bersama Yopi masih memiliki kesempatan merebut partai politik lainnya.

PDIP (9 kursi di DPRD Riau), Partai Nasdem (3 Kursi) dan Hanura (2 kursi) yang sudah memiliki ikatan kuat dalam koalisi ditingkat nasional disebut bakal mengusung pasangan Harris-Yopi Arianto.   

Tetapi sampai saat ini PDIP, Nasdem dan Hanura belum menentukan pilihan. Jika Nasdem dan Hanura bungkam lantaran tidak bisa berbuat banyak dengan jumlah kursi yang sedikit, PDIP juga terlihat sangat hati-hati menetapkan calon yang mereka usung.

Di tingkat daerah misalnya, PDIP lebih terkesan  terbelah dalam menjatuhkan pilihan. Bagaimana tidak, Ketua Bapilu PDIP Zukri Misran disebut bakal mendukung duet Harris-Yopi, sementara di kubu lain jajaran pengurus DPD PDIP Riau disebut mendukung Suyatno yang bakal bersanding dengan calon gubernur petahana, Andi Rachman.
 
Ketua DPD PDIP Riau, Kordias Pasaribu saat berbincang dengan CAKAPLAH.COM tidak menampik dan tidakpula mengiyakan kabar PDIP bakal mengusung duet ini. Secara diplomatis Kordias menyatakan semua calon yang diusulkan masih berpeluang diusung PDIP, termasuk Harris.  

"Dinamika politik itu berkembang terus. Sampai saat ini PDIP belum menentapkan siapa calon yang diusung, artinya semuanya masih berpeluang diusung,"cakap Kordias.

Kordias menyebut, penetapan bakal calon yang diusung PDIP masih dibahas di DPP. "Penetapan calon PDIP itu melalui kajian, analisa, pertimbangan berbagai aspek. Jika ini sudah selesai,  barulah bu Ketum Megawati mengumumkan secara resmi di DPP," tambahnya.

Pasangan Petahana Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno

Berbicara peluang, keduanya tentu memiliki kesempatan paling besar maju di Pilgub 2018. Selain status sebagai petahana dan ketua Golkar Riau, keberadaan Suyatno yang kini masih menjabat Bupati Rokan Hilir juga dipandang sebagai keunggulan dari pasangan ini.

Rohil merupakan salah satu basis suara terbesar di Riau. Bahkan, di Pilgub sebelumnya, pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman nyaris sempurna meraih dukungan mayoritas masyarakat Rohil. Tak heran, dukungan mayoritas masyarakat Rohil ditambah Pekanbaru serta beberapa daerah lainnya, membuat Annas dan Andi Rachman memenangi Pilkada ketika itu.

Kini, Andi Rachman sepertinya ingin mengulang nostalgia kemenangan yang pernah diraih sebelumnya bersama Annas Maamun (Mantan Bupati Rohil) ketika itu, kali ini dengan Suyatno yang notabene pernah menjadi Wakil Bupati dari Annas Maamun. Kini Andi sebagai calon nomor satu dan Suyatno sebagai pendampingnya.  Untuk urusan partai, keduanya juga disebut paling aman dibanding calon lainnya. Rekomendasi Golkar (14 kursi) sudah cukup mengantarkan kedua pasangan ini bisa menjadi calon yang akan berlayar nantinya.

Belum lagi informasi adanya riak di tubuh PDIP yang menginginkan partai itu mendukung kadernya, yakni Suyatno sebagai Wakil Gubernur.

Bahkan, Ketua DPD PDIP,  Kordias Pasaribu beberapa waktu lalu mendukung langkah Bupati Rokan Hilir tersebut melakukan sosialisasi dengan memasang baliho disejumlah daerah, termasuk Pekanbaru.

"Enggak apa-apa kader kita Suyatno pasang baliho, bagus itu. Dia harus mempersiapkan dirinya bersosialisasi karena kalau tidak dibuat pernyataan bahwa dia siap maju (pada pilgubri) kan masyarakat juga tidak akan mengetahui," kata Kordias .

Lebih lanjut, saat ditanya artinya Suyatno siap untuk bisa merebut perahu PDIP, Kordias mengatakan pasti siap karena Suyatno merupakan kader PDIP.

"Jadi nanti itu DPP yang akan memutuskan kapan usungan partai akan diumumkan, apakah DPP yang akan mengumumkan sendiri atau DPP menyerahkan ke kami, itu tergantung DPP, daerah menunggu saja," tukasnya.

Suyatno dalam satu kesempatan juga  mengaku sudah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, soal rencana maju pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau (Pilgubri) mendampingi Ketua DPD I Golkar Riau itu.

"Kalau peluang itu ada kenapa tidak? Karena sudah banyak teman-teman bertanya. Kita lihat saja nanti, arah untuk kesana sudah ada," kata Suyatno.

Bahkan, kader Partai PDI Perjuangan ini juga mengaku sedang menyiapkan diri untuk maju di Pilkada Riau 2018 mendatang. Niatnya itu akan segera disampaikan kepada masyarakat.

"Kita sedang menyiapkan diri. ‎Nanti di Kota Pekanbaru ada baliho saya," tegasnya.  

Suyatno juga mengaku terus membangun komunikasi politik gubernur yang akrab disapa Andi Rachman itu. "Insya Allah untuk peluang itu (Wakil Gubernur,red) ada. Mohon doa restu dari teman-teman," pungkasnya optimis.

Senada, Andi Rachman juga mengaminkan informasi duet mereka yang beredar itu. "Yah kalau masyarakat mendukung, kawan-kawan media mendukung. Kita tunggu saja," ujar ketua DPD I Golkar Riau ini.