Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Longsor dan banjir menghambat arus distribusi pangan dari Sumbar ke Riau. Pemerintah pun mengambil sikap untuk memprioritaskan pendistribusian bahan pangan strategis agar bisa meredam potensi gejolak harga di Riau.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah, menyebutkan untuk ketahanan pangan di komoditas beras, Riau masih memiliki stok hingga enam bulan ke depan. Untuk itu ia meminta agar masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan bahan pangan pokok tersebut.
Namun demikian untuk bahan pangan yang daya tahannya pendek, seperti cabai, bawang dan sayuran, memang berpeluang alami kenaikan. Namun demikian Pemprov Riau sudah menetapkan kebijakan prioritas untuk penyaluran komoditas tersebut.
"Pengawasan oleh TAPD juga ditingkatkan khususnya di pasar tradisional dan tempat bongkar muat barang," kata Astiyah, Ahad (5/3/2017).
Astiyah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli bahan makanan tersebut secara berlebihan. Karena perilaku tersebut yang justru bisa membuat harga barang naik.
Demikian juga dengan pedagang, Astiyah, meminta agar kondisi sulit seperti ini agar tidak dimanfaatkan dengan cara spekulasi harga.
"Sebelumnya kita juga sudah mulai menggalakkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Caranya dengan bercocok tanam yang bisa mengurangi ketergantungan dengan daerah lain," cakap Astiyah.