PEKANBARU (CAKAPLAH) - Presiden Suku Laut Riau-Kepri Haryono, mendapat kehormatan diundang langsung oleh Presiden RI Joko Widodo untuk menghadiri acara temu ramah bersama 150 suku dari seluruh Indonesia, pada Kamis (16/11/2017) di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Suku Laut, Haryono, mengatakan, ia diundang dalam rangka silaturrahmi kepala suku, Ketua Lembaga Adat dan raja-raja kesultanan di keraton. Dalam pertemuan itu presiden dan perwakilan suku yang hadir berdialog tentang kondisi masing-masing suku yang ada di Indonesia agar dapat dipertahankan.
"Ada 150 orang yang hadir dan saya mewakili Riau-Kepri. Kami juga menyampaikan tentang muatan lokal orang laut dan didukung Mendikbud agar dilanjutkan," ujar Haryono, Ahad (19/11/2017).
Bersama Presiden Jokowi, seluruh perwakilan suku se Indonesia membahas mengenai anggaran rumah adat yang sudah dianggarkan di masing-masing daerah. Selain itu masih ada 43 kerajaan di nusantara ini yang masih utuh dan terjaga.
"Mulai dari tatanan dan bangunan, 714 suku harus dijaga, 29 lembaga adat yang masih terjaga, termasuk lembaga adat orang laut. Itu dijaga keberagaman dan keutuhannya. Secara khusus kami berdialog, saya perkenalkan diri sebagai Presiden Orang Laut, ternyata ada presiden selain saya, kata pak Presiden," ujar Haryono sambil tertawa.
"Pak Jokowi, meminta menjaga agar nilai-nilai suku laut itu sendiri. Dan
Ia berjanji akan mengundang suku laut 17 Agustus mendatang. Dia ingin tahu orang laut seperti apa dan sejarahnya, kita jelaskan," tambahnya.
Haryono mengatakan saat ini ada sebanyak 15 ribu jiwa masyarakat suku laut di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, tujuh orang diantaranya tengah kuliah di perguruan tinggi di Pekanbaru.
"Kami mendorong pendidikan (anak-anak suku laut) agar dapat menjaga kebudayaan yang ada. Kami juga menyampaikan tentang muatan lokal orang laut, dan didukung oleh Mendikbud agar dilanjutkan," jelasnya.
Penulis | : | Hadi |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kepulauan Riau, Riau |