PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pria berinisial SZ, pelaku maling anjing yang beraksi di Jalan Toman RT 02 RW 06 Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru diamuk massa, Senin (19/2/2018) kemarin.

Bahkan warga yang telah emosi juga membakar sepeda motor merek Honda Beat milik pelaku.

SZ yang dihajar warga akhirnya dapat diselamatkan oleh kepolisian dan dibawa ke Mapolsek Rumbai.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.  Berawal saat SZ bersama salah seorang temannya - yang berhasil lolos dari amukan warga - baru pulang dari acara nikah temannya dari Perawang. Mereka pulang melewati Jalan Toman, Kecamatan Rumbai.

Dalam perjalanan pulang, keduanya melihat seekor anjing yang diikat pemiliknya di depan rumah.

Niat jahat keduanya pria ini pun timbul, SZ dan temannya berhenti dan langsung membuka tali pengikat anjing dan kemudian membawa kabur anjing tersebut menggunakan sepeda motor.

Akan tetapi aksi keduanya tak berjalan mulus, anjing tersebut menggonggong dan menggigit tangan SZ hingga akhirnya anjing lepas dan kabur.

Gonggongan anjing itu, diketahui pemiliknya, Syafrizal dan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku bersama warga sekitar lainnya.

Sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian, Syafril berhasil ditangkap warga, sedangkan rekannya berinisial Hb berhasil kabur.

Tak puas menghakimi SZ, warga yang emosi lalu membakar sepeda motor pelaku.

Kepolisian Polsek Rumbai yang mendapat informasi adanya pelaku pencurian dihajar massa langsung menuju ke lokasi kejadian untuk mengamankan pelaku dan membawanya ke Mapolsek Rumbai.

Kapolsek Rumbai AKP Heni Erawati SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Benar, pelaku sempat dihajar warga dan diamankan ke Mapolsek Rumbai," katanya kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (20/2/2018).

Dijelaskannya, setelah dilakukan pemeriksaan dan mengacu kepada peraturan Mahkamah Agung (MA) Nomor 02 tahun 2012, tentang penyesuaian batasan tindak pidana ringan dan jumlah denda dalam KUHP yaitu Pasal 2 Nomor 02, apabila nilai barang atau uang tersebut bernilai tidak lebih dari Rp 2.500.000, maka dikatagorikan tindak pidana ringan (Tipiring).

Sehubunan dengan hal tersebut, sangat riskan terhadap pelaku untuk dilakukan penahanan, karena lebih cenderung kepada tindak pidana ringan, sesuai peraturan MA dengan nilai kerugian yang nilainya hanya Rp400 ribu.

"Mengacu kepada peraturan MA itu, dan setelah dilakukan pemeriksaan 1x24, maka tersangka harus segera dilepaskan dan tidak dilakukan penahanan. Apalagi korban dan pelaku memutuskan untuk berdamai," jelasnya.