PEKANBARU - Direktur Utama PT Rindu Alam Bestari (RAB), Bestuwir Syam, melayangkan somasi kepada PT Andowa Media Solusi (AMS) terkait pekerjaan pembangunan 23 titik tower telekomunikasi di Pekanbaru. Pasalnya, tower yang sudah dibangun dengan dana besar itu tak kunjung dibayar hingga saat ini.

Somasi dilayangkan Bestuwir melalui kuasa hukumnya, Parlindungan SH MH. "Kami layangkan somasi kepada manajemen PT Andowa Media Solusi terkait pembayaran pekerjaan pembangunan 23 site/titik tower telekomunikasi di Pekanbaru," kata Parlin, Kamis (13/12/2018).

Ia menjelaskan, kerja sama berawal pada 17 Juni 2016 silam. Ketika itu, perusahaan jasa telekomunikasi mendelegasikan pekerjaan sitac work berupa penentuan titik lokasi berikut perizinan pembangunan tower telekomunikasi PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) area Pekanbaru untuk Regional Sumbagsel sebanyak 23 titik kepada PT AMS dan penanggung jawab pekerjaan, Rully Wahyudi.

Namun, pekerjaan sitac work itu dipercayakan Rully Wahyudi kepada PT RAB yang dipimpin Bestuwir Syam. Pada 13 Agustus 2016, PT AMS dan PT RAB menjalin kerja sama untuk pekerjaan sitac work berupa penentuan titik lokasi dan perizinan pembangunan tower telekomunikasi PT IBS Tbk area Pekanbaru untuk Regional Sumbagsel sebanyak 23  titik di Kota Pekanbaru.

Hal itu dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama Pekerjaan Sitac Work yang ditandatangani di hadapan Notaris Haji Benizon SH di Kota Pekanbaru dengan para pihak, yakni Bestuwir Syam sebagai Pihak Pertama serta Rully Wahyudi dan Indra Jaya sebagai Pihak Kedua. Selanjutnya, ditandatangani management PT IBS Tbk, yakni Dm. Rizal dengan Berita Acara Kesepakatan tanggal 28 September 2017 di Pekanbaru.

Dalam perjanjian itu, pihak pertama akan mendapatkan keuntungan sebesar 60 persen dan pihak kedua 40 persen dari nilai per satu order pembelian/purchase order Rp45 juta. Pekerjaan sitac work 23 titik dilakukan dan pada Februari 2017 telah selesai oleh PT RAB dan tower telekomunikasi untuk pengembangan usaha milik PT IBS kini telah dipergunakan dan telah dioperasikan.

"Dari pekerjaan itu, seharusnya PT RAB menerima keuntungan Rp1.035.000.000. Nyatanya, PT RAB belum menerima dana tersebut hingga saat ini," tutur Parlin.

Akibat tidak konsisten PT AMS dan Rully Wahyudi, tanggal 28 September 2017 muncul Kesepakatan Bersama secara tertulis dan ditandatangani antara Bestuwir Syam dengan Rully Wahyudi dan PT AMS. Intinya,  PT AMS akan segera membayar hasil pekerjaan disebut kepada PT RAB.

"Nyatanya hingga kini tidak ada itikad baik PT AMS dan Rully Wahyudi untuk segera melunasi. PT RAB juga menyurati PT AMS tapi tak ada tanggapan. Klien saya merasa ditipu dan mengalami kerugian baik materil maupun imateril," ucap Parlin.

Parlin berharap, dengan somasi yang dilayangkan, PT AMS dan Rully Wahyudi segera melakukan pembayaran pengerjaan sitac work 23 titik tersebut sebesar Rp1.035.000.000. Ia juga meminta PT IBS agar tidak menggunakan tower tersebut sampai permasalahan selesai.

"Kami memberikan waktu 7 hari kalender agar PT AMS dan Rully Wahyudi menyelesaikan segala bentuk utang kepada PT RAB. Kalau hingga hari ditentukan tidak ada itikad baik dari PT AMS dan Rully Wahyudi serta PT IBS untuk membantu menyelesaikan persoalan ini, maka kami akan tempuh upaya hukum," tegas Parlin.