Gubernur Riau Syamsuar (tengah).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini akan mengevaluasi seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau. Pasalnya dari tujuh perusahaan plat merah itu, hanya PT Bank Riau Kepri (BRK) yang baru memberikan kontribusi signifikan bagi daerah.
Riau memiliki tujuh BUMD, yakni PT BRK, PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida), PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Riau Petroleum dan PT Riau Airline (RAL).
Hal itu ditegaskan Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat bincang-bincang dengan CAKAPLAH.com, Selasa (18/2/2020) di kantor Gubernur Riau.
"Memang BUMD Riau ini dibenahi. Saya melihat masih banyak BUMD yang rendah kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)," katanya.
Dijelaskan Syamsuar, BUMD merupakan sumber pendapatan bagi daerah, bukan malah menghabiskan dana daerah. Selama ini pencapaian dari BUMD tidak banyak yang menghasilkan. Karena itu perlu dievaluasi.
“Untuk laporan keuangan di BUMD ada yang disclamer, jadi banyak pekerjaan rumah yang harus kita jalani untuk BUMD ini. Kita ingin nantinya dalam menjalankan BUMD lebih profesional,” jelas Gubri.
Evaluasi yang saat ini dijalani gubernur dimulai dengan perombakan jajaran pimpinan di BUMD. Pertama yang dievaluasi adalah komisaris di BUMD. Dimana sejauh ini BUMD yang ada di Riau ini komisarisnya dijabat oleh pejabat yang bukan dari pejabat Pemprov.
“Kita membenahinya dulu dari komisarisnya dari pejabat. Sesuai dengan peraturan menteri dalam negri, komisaris BUMD itu dari pejabat Pemprov, setelah komisaris baru kita benahi pimpinan direksinya. Sekarang yang sudah jalan itu baru BRK, tinggal menunggu hasilnya. Menyusul nanti BUMD yang lain,” ungkap Gubri.
Penulis | : | Advertorial |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |