PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pekerja proyek pembangunan renovasi kantor Walikota Pekanbaru di Jalan Sudirman, terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Bahkan, para pekerja tidak terlihat menggunakan Helm, Sepatu Boot, Masker dan Pelindung Wajah saat bekerja.

Padahal, bagi seorang pekerja dan perusahaan keselamatan kerja menjadi hal utama. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ini juga diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Perusahaan dan pekerja sama-sama harus mengetahui tentang keselamatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku, salah satunya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standarisasi.

Andi, salah satu warga yang ditemui di kantor walikota pekanbaru sangat menyayangkan para pekerja yang sedang bekerja untuk merenovasi kantor walikota tidak menggunakan APD.

"Harusnya para pekerja memikirkan keselamatan selama bekerja. Dan tentunya pemenang tender proyek renovasi kantor walikota juga sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan para pekerjanya," kata Andi, Senin (3/9/2018).

Ia menambahkan, jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan dalam bekerja, tentu nama baik Pemko Pekanbaru yang bakal tercoreng karena ulah

"Jika seandainya terjadi hal yang tidak kita inginkan, tentu Pemko Pekanbaru juga yang akan disalahkan. Apalagi, mereka bekerja merenovasi kantor walikota," ungkapnya.

Tidak hanya Andi, Sulaiman juga menyampaikan hal yang kurang lebih sama terkait minimnya kesadaran pekerja menggunakan APD.

"Ya harusnya mereka pekerja lebih safety dalam bekerja. Jangan terkesan mau cepat selesai, tapi tak memikirkan keselamatan," imbuhnya.

Terakhir, Ia berharap agar Pemerintah dalam hal ini Bagian Umum dan Perlengkapan Setdako Pekanbaru memanggil pihak kontraktor pemenang tender.

"Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Nanti terjadi kecelakaan kerja, Walikota juga yang disalahkan. Apalagi kerjanya merenovasi kantor walikota pekanbaru. Baiknya, segera panggil pihak pemenang tendernya," pungkasnya.