Penanganan Karhutla di Riau beberapa waktu lalu.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau awal tahun 2019 sudah dihadapkan dengan persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Setidaknya, ada 55 hektar lahan di kawasan pesisir seperti, Rohil, Dumai, dan lainnya yang terbakar Januari ini.
Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, mengatakan bahwa saat ini memang masih musim peralihan dari hujan ke kemarau. Di beberapa daerah banjir baru saja surut, dan di daerah lain sudah ada yang lahannya terbakar.
"Ini penanggulangan Karhutla yang paling parah di awal tahun selama beberapa tahun terakhir," ujar Jim, Selasa (8/1/2019).
Ia mengatakan, terkait kebakaran yang terjadi di Rohil dan Dumai, pihaknya sudah bekerja sama dengan BPBD Kabupaten, TNI, Polri, dan Manggala Agni untuk lakukan pemadaman. Api yang membakar lahan pun sudah berhasil dijinakkan.
"Sekarang tinggal proses pendinginan lahan di beberapa daerah," sebutnya.
Selain itu, Jim mengatakan bahwa dalam bulan ini akan dilakukan rapat koordinasi dengan stakeholder dan BPBD se-Riau. Rapat ini dilakukan untuk membahas penanggulangan dan juga kemungkinan penetapan status siaga.
"Kita perlu masukan dari berbagai pihak. Untuk status siaga perlu dua kabupaten yang mengajukan," tambahnya.
Selain itu, pertemuan tersebut juga akan fokuskan pencegahan Karhutla mengingat tidak lama lagi akan dilakukan Pemilu serentak. Jim juga mengatakan bahwa ini menjadi fokus bagi BPBD untuk menjaga agar pesta demokrasi tidak diganggu oleh Karhutla dan kabut asap. Hal ini juga mencegah Karhutla dijadikan sebagai alat politik bagi kelompok tertentu.
"Saat ini tensi politik sudah panas. Jangan sampai Karhutla makin memanaskan tensi politik," pungkas Jim.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |