Novliwanda Ade Putra
|
PASIRPENGARAIAN (CAKAPLAH) - Pimpinan sementara DPRD Kabupaten Rokan Hulu Novliwanda Ade Putra memberi apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dan instansi terkait dalam mengeliminir kejadian kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.
“Kita salut melihat bagaimana upaya Pemkab Rohul dan instansi terkait dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat terkait karhutla ini. Hasilnya efektif kita masuk salah satu daerah minim hotspot (titik panas).” cakapnya.
Meski demikian, Novliwanda juga mengkritisi kinerja Pemkab Rohul yang dinilainya lamban dalam mengambil sebuah kebijakan dalam penanganan kabut asap yang sudah berdampak luar biasa terhadap kesehatan masyarakat.
Pemkab Rohul, lanjut Novliwanda, terlihat hanya fokus melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan namun lupa mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu Rohul terkena dampak asap kiriman seperti yang terjadi seperti sekarang.
Padahal pada kondisi seperti sekarang ini masyarakat Rohul menunggu kehadiran dan kebijakan dari Pemkab terhadap mereka.
“Ini harus jadi bahan evaluasi bagi kita semua, khususnya para pemangku kepentingan. Ke depan urusan pencegahan karhutla dan kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan harus benar-benar dipersiapkan dan dijadikan skala prioritas. Meski berhasil meanggulangi karhutla, tapi faktanya masyarakat Rohul saat ini menderita karena kabut asap ini” cakapnya.
Diterangkan Novliwanda, salah satu bentuk ketidaksiapan pemerintah daerah dalam penanggulangan kabut asap yakni tidak adanya alat pengukur kualitas udara atau indeks standar pencemar udara (ISPU) di daerah itu. Padahal keberadaan alat ini sangat penting dalam menentukan kualitas udara sebagai dasar pengambilan kebijakan.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Rokan Hulu, Lingkungan |