ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tujuh pasien diduga atau suspect virus Corona (Covid-19) di Provinsi Riau rata-rata memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada CAKAPLAH.com, Senin (9/3/2020) di Pekanbaru.
"Kalau dilihat kasus 1-7 pasien suspect corona di Riau semuanya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri," katanya.
Lebih lanjut Mimi menerangkan, ketujuh pasien suspect corona itu saat ini dirawat di ruang isolasi berbada. Dimana empat pasien asal Pekanbaru dirawat di RSUD Arifin Achmad Riau. Kemudian satu pasien di RSUD Dumai, satu pasien di RS Puri Indragiri Hilir, dan satu pasien di RSUD Bengkalis.
Dia menyebut ketujuh pasien tersebut saat ini masih dalam pengawasan, dan pada umumnya semuanya dalam kondisi baik.
"Ketujuhnya sudah diambil sampel dan dikirim ke Litbangkes Jakarta. Kita tinggal menunggu hasilnya," ujarnya.
Disinggung soal usia pasien yang terduga coroma, Mimi menyatakan, rata-rata berusia 18-58 tahun dan memiliki sejumlah riwayat yang berbeda.
"Tujuh pasien yang dirawat di ruang isolasi ini berusia antara 18-58 tahun, enam laki-laki dan satu perempuan," ucapnya.
Lebih lanjut Mimi merincikan riwayat pasien suspect corona di Riau itu. Kasus pertama dirawat di RSUD Arifin Achmad merupakan seorang laki-laki, yang memiliki riwayat pernah menginap di Malaysia selama satu malam karena batal berangkat umrah.
"Tapi pasien pertama ini memiliki riwayat penyakit obstetrics kronis (paru). Jadi untuk mengetahui hasil swabnya bagaimana, harus menunggu kabar dari Litbangkes Jakarta," paparnya.
Pasien kedua juga seorang laki-laki yang dirawat di RSUD Dumai. Ia merupakan operator loading kapal yang bertugas memeriksa bongkar muat kapal yang datang dari luar negeri, baik itu dari kapal dari Hongkong, Filipina dan kapal dari berbendera Marshal Island.
"Pasien kedua ini bekerjanya bongkar muat kapal dari luar negeri. Jadi ketika pas berobat ada gejala-gejala virus corona, kemudian dirujuk untuk diisolasi," tetangnya.
Pasien ketiga, seorang laki-laki asal Indragiri Hilir yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) dan saat itu sempat turun ke Malaysia.
"Pasien ketiga ini anak buah kapal yang riwayatnya ada perjalanan dari Malaysia, dia turun ke pasar Malaysia. Lalu karena ada gejala-gejala suspect corona lalu masuk isolasi," katanya.
Pasien keempat asal Pekanbaru yang dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Achmad, yaitu seorang perempuan yang bekerja sehari-hari sebagai asisten rumah tangga.
"Pasien keempat ini bekerja sebagai asisten rumah tangga. Jadi dia pernah kedatangan tamu dari Malaysia. Dari situ, ia merasa ada gejala. Lalu pergi periksa dan diisolasi," terangnya.
Kemudian pasien kelima juga asal Pekanbaru, yang dirawat di RSUD Arifin Achmad merupakan seorang laki-laki yang baru pulang dari umrah.
"Pasien ini baru pulang dari umrah dan berangkat ke Kuala Lumpur pada tanggal 23 Februari 2020. Kemudian pulang tanggal 5 Maret kemarin. Dia dirujuk langsung oleh KKP Pekanbaru," cakapnya.
Pasien keenam merupakan seorang laki-laki berasal dari Pekanbaru, rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru ke RSUD Arifin Achmad. Dan pulang dari Malaysia. Pasien ketujuh, seorang laki-laki dan memiliki riwayat pernah berkunjung ke Malaysia.