Gubernur Riau Syamsuar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun depan terpaksa harus ikat pinggang. Pasalnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2021 diperkirakan turun menjadi Rp9 triliun.
Turunnya APBD Riau tak lepas dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang berdampak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian pengaruh turunnya Dana Bagi Hasil Migas (DBH) Migas Riau akibat harga minyak dunia turun.
"Kondisi anggaran kita tahun 2021 turun dari tahun ini. Tadi malam kami rapat virtual dengan kepala OPD, kalau tidak salah APBD Riau 2021 hanya sekitar Rp9 triliun," kata Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar kepada CAKAPLAH.com, Senin (8/6/2020).
Gubri menjelaskan, turunnya APBD Riau 2020 karena pendapatan terbesar Riau dari DBH Migas. Sementara kondisinya sekarang harga minyak dunia turun, sehingga otomatis penerimaan DBH Riau turun.
"Selain itu karena kondisi Covid-19, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau juga turun. Jadi DBH turun dan pendapatan-pendapatan juga turun," ujarnya.
Ditanya dari perkiraan APBD Riau 2021 tinggal Rp9 triliun, berapa alokasi untuk infrastruktur, Gubri mengaku belum bisa memastikan angkanya.
"Itu belum bisa dipastikan. Hari ini kami rapat lagi dengan OPD untuk memastikan anggaran itu supaya kita tahu persis angkanya, untuk infrastruktur berapa, pendidikan dan kesehatan berapa?"paparnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |