SALO (CAKAPLAH) - Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto bercerita panjang dan menjelaskan soal aktivitasnya yang sering turun ke desa-desa dan menemui masyarakat sekaligus menyerahkan bantuan untuk masyarakat.
Saat melakukan silaturahmi di rumah kediaman Datuk Pandak di Desa Ganting, Kecamatan Salo, Selasa (14/7/2020) Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto yang bergelar Datuk Rajo Batuah itu menegaskan bahwa ia turun ke desa-desa bukan sekedar hanya membagi-bagi beras, membagi bantuan langsung tunai (BLT) dan ini dilakukan bukan untuk pencitraan.
"Saya turun itu bukan pencitraan. Saya masih bupati aktif kok. Malah ini tanggung jawab saya sebagai bupati bisa menyentuh tingkat grass root, masyarakat wong cilik," tegas Catur.
Dengan turun langsung ke masyarakat ia langsung tahu kondisi yang dialami masyarakat. "Macam tadi, ada mak-mak yang punya anak enam orang masih kecil-kecil, perempuan. Bapaknya lima tahun lalu meninggal dunia," terang Catur.
Selain itu, banyak hal yang dijumpai ketika turun dan masyarakat butuh perhatian dan kasih sayang. "Tak mungkin mereka semuanya ada kesempatan menemui saya di kantor. Banyak anak yatim yang hilang kasih sayang dari seorang ayah. Ayahnya kaya diwariskan bisa. Tapi yang perlu itu kasih sayang. Maka kenapa anak yatim dimuliakan, dikasihi," ulas Catur.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode ini juga mengaku bahwa menjadi bupati bukan berarti untuk gagah-gagahan dan duduk di kantor dan mobil mewah. Ia merasa bersyukur bisa turun ke desa. "Ini kewajiban dan amanah yang harus saya jalankan sebagai kepala daerahkah, bupatikah atau seorang pemimpin," imbuhnya.
Untuk melakukan kegiatan turun ke masyarakat butuh waktu dan harus mau capek. "Mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masyarakat Kampar dan mudah-mudahan masyarakat bisa berkomunikasi dengan seorang bupati atau pemimpinnya," ulasnya.
Apa yang dilakukannya ini diharapkan mendekatkan hubungan antara bupati dengan rakyat.
"Semoga rakyat bisa dokek dengan bupatinya. Tak ada jurang pemisah
Mak-mak, bapak-bapak bisa bercengkerama dengan saya," kata Catur yang sebagian bicara dalam bahasa Ocu.
Lebih lanjut Catur mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan sampai ke desa peduli dengan rakyatnya. "Jangan biarkan rakyat Kampar tidur dalam kelaparan. Ini tugas bersama camat kades, kadus, tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, kalau mau berlomba, berlombalah untuk kebaikan," kata Catur.
Catur juga menyebutkan, apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat bisa menjadi amal ibadah dan bekal dikemudian hari.
"Dunia ini semu, hanya tititipan.
Yang pasti itu adalah kita pasti akan mati," tutur Catur.
"Apa yang mau dibanggakan. Cuma saya manusia yang serba terbatas.
Maka kita butuh kebersamaan, gotong royong dan saling bantu membantu," pungkasnya
Penulis | : | Akhiryani |
Editor | : | Jeff Sahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, Kabupaten Kampar |