PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, kasus positif Covid-19 di Riau sebanyak 80 persen didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Pasien positif Covid-19 di Riau sebagian besar atau 80 persen adalah OTG," kata Gubri yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Riau.
Menurut Gubri pasien OTG ini sangat sulit dideteksi, karena tidak menunjukkan gejala-gejala bahwa seseorang tersebut terinfeksi Covid-19.
"Selain sulit dideteksi, OTG juga mudah sekali melakukan penularkan kepada semua orang. Karena tidak ada yang tahu jika tidak dilakukan pemeriksaan," jelasnya.
Masih kata Gubri, pasien OTG yang terkonfirmasi Covid-19 tidak bisa terdeteksi dengan mudah, karena tidak menunjukkan gejala-gejala bahwa seseorang tersebut terinfeksi Covid-19.
Lebih lanjut Gubri memaparkan tata cara isolasi mandiri bagi pasien OTG. Dimana harus melakukan masa inkubasi selama 14 hari di rumah. Namun tetap dikontrol oleh petugas kesehatan dari puskesmas atau rumah sakit terdekat.
"Isolasi mandiri bagi OTG yang di rumah kalau pasien memiliki kamar tidur dan toilet pribadi. Sehingga tidak ada pencampuran antara pasien dengan keluarga, maka penularan tidak akan terjadi," jelasnya.
Gubri mencontohkan, jika di rumah ada dua kamar mandi dan dua toilet serta pemakaiannya dipisah antara pasien terkonfirmasi yang isolasi mandiri dengan keluarganya yang negatif, maka baru diizinkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Tetapi jika tidak bisa memenuhinya, maka dapat disampaikan kepada Satgas Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri di tempat yang disiapkan pemerintah," ungkapnya.
Namun, tambah Gunri, jika pasien memiliki penyakit bawaan atau selama inkubasi semakin parah kondisinya, maka diharuskan untuk dirawat di rumah sakit.
"Kemudian setelah pasien melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dan dilakukan swab namun hasilnya negatif, maka pasien boleh keluar," sebutnya.
Sebab menurut Gubri, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, jika pasien telah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan telah memakan obat dan vitamin, berarti pasien sudah tidak bisa menularkan lagi kepada orang lain. Dan itu telah diakui oleh WHO.
"Namun yang terpenting bagaimana kita meningkatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan waspada agar tidak tertular dengan virus berbahaya ini," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |