PEKANBARU (CAKAPLAH) - Untuk mengetahui perkembangan pasien cidera olahraga pasca operasi, Sport Injury Center Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau mengembangkan riset penelitian cidera olahraga (Sport Injury).
"Riset penelitian cidera olahraga ini kita bekerjasama dengan salah satu universitas di Belanda, bagaimana penanganan cidera olahraga di Riau dan Indonesia bisa lebih baik," kata dr Romy Deviandri Sp.OT (K) Sports M.Kes, AIFO kepada CAKAPLAH.com, Senin (8/11/2021).
Romy menyampaikan, ada beberapa penelitian yang sudah dipublikasi terkait cidera alohraga di Indonesia. Terakhir pihaknya bersama tim dari Belanda publikasi kuesioner alat yang digunakan untuk memantau pasien cidera olahraga pasca operasi.
"Karena setelah melakukan operasi pasien kita ingin tahu, apakah pasien membaik atau tidak, lalu sejauh mana perbaikan yang dialami pasien. Tolak ukurnya apa kita mengatakan pasien membaik dari sebelumnya," terangnya.
"Kemarin kita sudah menuntaskan penelitian, ada satu tolak ukur yang bisa gunakan yang kita beri nama IKDC (International Knee Documentation Committe). Kuesioner ini sudah kita terjemakan ke bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan adaptasi budaya Indonesia, dan sudah kita validasi akurasinya, sehingga bisa digunakan untuk memantau pasien-pasien cidera olahraga di Indonesia sesuai standar internasional," ungkapnya.
Karena itu, Sport Injury Center sudah melakukan pemantauan pasien-pasien yang cedera olahrag pasca operasi di Sport Injury Center RSUD Arifin Achmad Riau.
"Jadi kita pantau secara berkala setelah operasi tiga bulan, enam bulan dan setahun. Sehingga kita bisa mendapat gambaran perkembangan pasien setelah operasi," tutupnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |