Ade Hartati Rahmat.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat memberikan catatan terkait 3 tahun kepemimpinan Syamsuar - Edy Natar Nasution pada Febriari mendatang.
Ade Hartati menganalogikan ibarat membaca buku yan berjudul 'Riau', di halaman pertama dirinya membuka ada bab 'pendahuluan' yang diartikan sebagai visi misi Gubernur yang penuh harapan dan impian bagi Riau.
"Selanjutnya di bab setelahnya secara teoritis dan teknoratik, disusunlah sebuah rancangan yang secara komprehensif menghimpun semua rencana program dan kegiatan untuk pencapaian visi misi. Dalam perencanaan tersebut tentu harus memperhatikan kebutuhan nyata yang dirasakan masyarakat saat ini di tengah ekonomi sulit, di masa pendemi. Hal yang sederhana yang ingin dirasakan masyarakat adalah bagaiman Gubernur sebagai kepala daerah dan sebagai perwakilan pemerintah pusat, mampu menguatkan program pusat dalam hal pengendalian harga 9 bahan dasar pokok/terutama minyak goreng yang meningkat cukup tajam," kata Ade Hartati, Senin (31/1/2022).
Kemudian, di bab selanjutnya yang bercerita tentang berbagai kisah nyata dan kondisi riil di lapangan yang butuh penyelesaian secara teknis, seperti insfrastruktur yang belum merata, pendidikan yang masih jauh dari harapan, dibuktikan dengan tingginya angka lama sekolah di jenjang 9 tahun, fasilitas kesehatan yang masih jauh dari kata cukup, RSUD yang hanya memiliki 12 ruang ICU.
Tak hanya itu, tidak sejalannya program pengentasan kemiskinan dan kondisi yang ada tidak menyentuh pada subjek atau orangnya secara merata, sehingga sulit mengurai persoalan di lapangan.
"Dari data DinkeS, ada 2,5 juta penduduk Riau yang masuk program PBI APBN, yang artinya sudah seharusnya tidak lagi ada masyarakat Riau yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, ekonomi yang sulit di tengah pendemi yang memicu tingginya angka penggangguran akibat PHK, angka penggangguran lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi," ujarnya.
Bab selanjutnya dari buku dengan judul Riau, lanjut Ade, tentu seharusnya berisikan agenda tata laksana dan kelola dari hasil visi, misi dan rencana yang sudah disusun. Namun, secara pribadi dirinya membaca bahwa Riau belum menyentuh target apapun untuk memulai mewujudkan mimpi yang telah dibangun di awal, sehingga buku tentang Riau yang harusnya dapat memberikan sedikit harapan, masih jauh dari sebuah buku yang berujung pada happy ending.
Politisi PAN ini mengatakan, bukan berarti catatannya ini disebut sebagai kegagalan Syamsuar - Edy, karena masih ada waktu 2 tahun lagi dengan berbagai catatan tersebut untuk fokus pada pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat. Dia juga menyinggung rencana pembangunan tower oleh Pemprov Riau.
"Pembangunan yang dilakukan diharapkan memiliki dampak nyata di tengah masyarakat. Makanya, pembangunan harus sesuai kebutuhan rill. Sudah banyak proyek mercusuar di Riau yang saat ini hampir menjadi tugu kenangan untuk satu moment," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |