Syahril Abubakar
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Harapan dan saran dilontarkan banyak pihak dalam tiga tahun kepemimpinan Syamsuar - Edy Natar Nasution memimpin Riau tepat pada 20 Februari 2022 hari ini.
Salah satunya datang dari Datuk Seri Syahril Abubakar. Kepada CAKAPLAH.com, Ketua DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) ini mengatakan bahwa pendapat pribadinya ini terlepas dari sikap LAM Riau menilai 3 tahun kepemimpinan Syamsuar - Edy Natar.
"Banyak hal yang sudah beliau berdua lakukan. Dalam kondisi di era beliau ini persoalan pandemi yang pertama. Semua pekerjaan pembangunan yang lain, boleh dikatakan jalan di tempat, karena refocussing anggaran karena wabah Covid-19. Kita merasakan lah jerih payahnya pemerintah dan Forkopimda, dan saat ini Covid gelombang ketiga," kata Syahril Abubakar.
Namun, diharapkan Syahril, dua tahun di sisa masa jabatan Syamsuar - Edy Natar harus sudah bisa mendapatkan kiat-kiat bagaimana selain menangani Covid-19 tapi juga menangani persoalan yang lain. Karena walaupun Covid-19 ini ditangani persoalan yang lain tidak berhenti.
"Persoalan tenaga kerja, ekonomi, orang banyak kena PHK, usaha masyarakat banyak yang kandas tak bisa bergerak lagi. Kegiatan kemasyarakatan sudah tak berdaya. Kita kerahkan lah di ajang seni, seniman kita sudah pada tiarap, pengrajin kita sudah pada lumpuh. Namun, dengan perubahan pola pandemi ini, usaha ekonomi ini kan tetap dibuka. Maka harus ada terobosan baru atau out of the box," cakapnya lagi.
Magister Kebijakan Publik Universitas Padjajaran (Unpad) ini mengatakan, jika pemerintah masih bercermin dengan pemerintahan masa lalu, dengan kegiatan rutin, dirinya meyakini persoalan masyarakat tak akan terjawab. Karena masyarakat saat ini, tetap mempertanyakan pembangunan apa, kegiatan apa yang bisa mendongkrak ekonomi masyarakat. Bagaimana pemerintah memfasilitasinya.
"Ini yang harus jadi pemikiran pak Syam - Edy. Bagaimana menggerakkan ekonomi masyarakat, bagaimana menggerakkan ekonomi kemasyarakatan. Karena terbukti, investasi di Riau tak berpengaruh dengan adanya pandemi. Riau tetap 10 besar investasi. Jadi tak ada alasan ekonomi ini tak sampai ke masyarakat, karena investasinya meningkat," ujarnya lagi.
"Bagaimana Pemprov bersama-sama dengan DPRD Riau, dengan Bupati Walikota se Riau, mari duduk bersama semua, memikirkan terobosan apa yang bisa didukung pemerintah sehingga ekonomi masyarakat bisa bergerak. Hari ini masyarakat banyak berusaha di dunia maya, nah bagaimana suport pemerintah, ketersediaan internet yang mungkin bisa sampai ke kampung-kampung. Bagaimana layanan terhadap dunia pendidikan supaya anak-anak kita tak tertinggal jauh. Ini yang harus digesa," katanya.
Infrastruktur yang menyangkut IT, sambung Syahril harus segera digesa, sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya.
Selain itu, Syahril mengatakan bahwa ini memang kerja berat Syamsuar-Edy, terlebih jika disandingkan dengan janji politik Syamsuar Edy. Keduanya tidak bisa lagi berbicara terkait pandemi, karena pandemi adalah alasan dunia.
"Maka harus ada terobosan, bagaimana menggeliatkan ekonomi. Apalagi Blok Rokan, CPP Blok sudah balik ke tangan kita. Kita akan dapat PI 10 persen Blok Rokan, kita bisa mengelola CPP Blok. Ini harus ditatar pak Gubernur, tak bisa lagi sekarang ni diletak di Siak. Sehingga saham terbesar itu ada di provinsi, ini menyangkut lintas kabupaten kota, kita balikkan lagi terkait aturan dan kewenangannya," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |