Ilustrasi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Satgas Penyakit Mulut dan Kuku Provinsi Riau, mencatat jumlah hewan ternak di Riau yang terjangkit PMK sejak 19 Mei hingga 10 Agustus 2022 terus mengalami kenaikan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Faralinda Sari mengatakan, bahwa sampai hari ini, sudah terdapat 2876 kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Riau.
"Dari 8 daerah yang terserang PMK, terdapat 2.876 kasus hewean ternak yang sakit," kata Fara kepada CAKAPLAH.com, Rabu (10/8/2022).
Ia menambahkan, dari sampai hari ini juga, kabupaten dengan total kasus PMK terbanyak adalah Rokan Hulu dengan 893 kasus. Sementara paling sedikit adalah Kampar dengan 25 kasus.
"Dari total tersebut, sudah 1.488 hewan ternak yang berhasil sembuh," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubri Syamsuar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus penyebaran virus PMK. Di antaranya dengan membentuk Satgas PMK yang ditetapkan berdasarkan SK Gubernur Nomor: KPTS.1168/VII/2022.
Selain itu, kata dia, Pemprov juga sudah melakukan vaksinasi hewan ternak, melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membatasi lalu lintas hewan ternak, pengawasan lalu lintas hewan ternak dengan check point.
“Kita ada 5 pintu masuk yang sudah ada check point, yakni di Inhil, Kuansing, Kampar, Rohul dan Rohil,” ujarnya.
Kata Gubri, kebijakan ini merupakan keseragaman dan kesepakatan Gubernur se-Sumatera sebagai salah satu kesepakatan bersama yang dirumuskan dalam Rakorgub se-Sumatera beberapa waktu lalu.
“Intinya membatasi lalu lintas hewan ternak, pemeriksaan di check point dan vaksinasi,” kata Syamsuar.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |